Status Gunung Merapi Naik Menjadi Siaga, Beberapa Warga Sekitar Pilih Mengungsi

- 7 November 2020, 12:09 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /BPPTKG/

PR BOGOR - Status Gunung Merapi baru-baru ini dinaikan menjadi siaga dari waspada pada Jumat, 6 November 2020 malam.

Akibat dinaikannya status dari Gunung Merapi ini, beberapa warga memilih untuk mengungsikan diri.

Selain itu, keputusan mengungsi warga juga merupakan kesepakatan dari beberapa aparat desa untuk meminimalisir dari dampak jika Gunung Merapi meletus.

Baca Juga: Bayar Pajak Tak Perlu ke Samsat Induk, Telah Hadir Samades Buat Warga Sindang Barang Bogor

Baca Juga: Ajari Artis Goyang TikTiok, Gisella Anastasia dan Gempita Berlibur ke Nihi Sumba

Baca Juga: Tubruk Bangkai Kapal, KM Mina Rejeki Tenggelam dan Hilangkan 1 ABK

Hal ini juga turut dijelaskan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto.

Menurut Edy memilih mengungsinya warga bisa dipahami karena naiknya status merapi pada siang hari dan sore hari secara psikologis belum siap.

"Hal ini bisa dipahami, karena status Merapi menjadi siaga ditetapkan kemarin jam 12.00, kalau sore hari mereka mengungsi belum cukup siap secara psikologi, dan baru hari ini bisa dilakukan evakuasi," kata Edy.

Baca Juga: FIGC Umumkan Pelatih Timnas Italia Roberto Mancini Positif Covid-19

Baca Juga: Beredar Foto Saat Kecil, Biodata Winter Terungkap oleh Para Penggemar

Baca Juga: Pilpres AS 2020 Belum Resmi Usai, Donald Trump Dikabarkan Siap Maju Kembali Tahun 2024

Ia juga menjelaskan bahwa konsep Desa Bersaudara dijalankan dalam pengungsian warga di desa-desa yang ada di sekitar Gunung Merapi.

Artikel ini telah tayang di bekasi.pikiran-rakyat.com dengan judul Gunung Merapi Siaga, BPBD Mulai Ungsikan Warga di Tiga Desa Sekitar

Desa-desa yang berada di kawasan rawan bahaya dipersaudarakan dengan desa-desa penyangga di dekatnya, yang antara lain akan menjadi tempat warga desa di kawasan rawan bahaya mengungsi.

Baca Juga: Everton vs Man United di Liga Inggris: Ole Gunnar Solskjaer Akui Ada Pembicaraan Positif dengan Klub

Baca Juga: Kalau Saja Joe Biden yang Memerintah Amerika Serikat, Agendanya Bakal Diblokir Senat dari Republik

Baca Juga: Southampton Puncaki Liga Inggris Usai Kalahkan Newcastle, Pelatih Ralph Hasenhuttl Mengaku Tak Kaget

Selain itu, warga dari Desa Paten bisa mengungsi ke Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, warga Desa Ngargomulyo bisa mengungsi ke Tamanagung di Kecamatan Muntilan.

Sementara warga Desa Krinjing bisa mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Jadi mereka mengungsi bukan diungsikan, karena konsep Desa Bersaudara adalah pemberdayaan masyarakat, konsep manajemen pengungsian berbasis masyarakat itu berangkat dari pengalaman tahun 2010, sehingga dengan ini lebih tertata," terang Edy.

Saat ini, lanjut Edy, warga di Desa Krinjing sudah mulai mengungsi.

Warga yang bergerak menuju tempat pengungsian utamanya mereka yang termasuk dalam kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, orang sakit, warga lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

Menurut Edy, pada Jumat 6 Oktober 2020 hari ini ada 50 warga Dusun Trono, 50 warga Dusun Trayem, dan 60 warga Dusun Pugeran di Desa Krinjing yang mengungsi ke Desa Deyangan di Kecamatan Mertoyudan.

"Mereka mengungsi dengan kendaraan sendiri, disiapkan enam unit mobil kemudian dikawal oleh ambulans. Memang konsepnya seperti itu, setiap kali perjalanan ada yang mengawal ambulans dan dari Polsek serta Koramil," kata Edy menambahkan. (Rinrin Rindawati/Pikiranrakyat-bekasi.com) ***

Editor: Aldi Sultan

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah