Diungkap Yusri Yunus, 95 Persen Perusuh Demo UU Cipta Kerja Dilakukan Pelajar SMK, Malah Ada Anak SD

- 20 Oktober 2020, 17:27 WIB
Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Berakhir Ricuh
Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja Berakhir Ricuh /Polda Metro Jaya

PR BOGOR - 95 persen perusuh dalam demo Undang-Undang Cipta Kerja pada 8-13 Oktober 2020 lalu merupakan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, pelajar SMK itu terhasut dari media sosial untuk kemudian terlibat dalam demo pada 8 dan 13 Oktober 2020.

"Masyarakat sudah tahu, setiap kegiatan unjuk rasa, yang betul-betul niat untuk demonstrasi sebenarnya damai.

Baca Juga: Nasdem Siap Jadi 'Teman Diskusi' MUI, Membahas Detail Wacana Presiden Terpilih Menjabat 7-8 Tahun

"Namun nanti yang rawan saat selesainya, itu ada lintas ganti yaitu orang yang memang niatnya melakukan kerusuhan dan sudah kita amankan beberapa kali unjuk rasa kemarin," ujar Yusri Yunus kepada wartawan di Jakarta, sebagaimana dilansir Pikiranrakyar-bogor.com dari RRI, Selasa, 20 Oktober 2020.

Yusri Yunus menyebut, para pelajar itu memang niat untuk merusuhkan aksi demonstasi penyampaian pendapat penolakan UU Cipta Kerja.

"Memang mereka niatnya bukan unjuk rasa, tapi membuat kerusuhan. Mereka banyak diundang (dari media sosial)," ungkapnya.

Baca Juga: Lagu Dynamite BTS dan Lovesick Girls BLACKPINK Duduk di Chart Global Billboard

"80 persen adalah anak SMK dari dua kali unjuk rasa yang terjadi kerusuhan. Dari 80 perseb itu kita cek lagi 95 persen pelajar SMK," tambahnya.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x