Obat Terapi Covid-19 Racikan BUMN Farmasi Siap Beredar, Indofarma: Harga Terjangkau oleh Masyarakat

- 5 Oktober 2020, 16:40 WIB
 Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk. ANTARA/Dok Humas Bio Farma/pri.
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk. ANTARA/Dok Humas Bio Farma/pri. /

Baca Juga: Kondisi Zumi Zola di Penjara Makin Menurun, Mantan Istri: Pinter-pinter Ya Guys Menyerap Informasi

Desrem Remdesivir Inj 100 mg, produk penanganan Covid-19 lainnya, merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk, dalam waktu dekat ini.

"Produk yang akan kami pasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020," ungkap Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto.

"Desrem Remdesivir Inj 100 mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stok untuk bulan ini, sudah ada sebanyak +/- 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat", katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Unikom Viralkan Biaya Wisuda Rp3,7 Juta, Kampus: Langgar UU ITE, tapi Kami Pelajari Dulu

Lanjutnya, PT Indofarma Tbk juga memproduksi alat kesehatan, seperti Medical Face Mask 3ply (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19) hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus Transport Media (VTM).

Disisi lain, Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac, saat ini masih dalam tahap uji klinis di Bandung.

Hingga akhir September 2020 lalu, 1319 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama, 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca suntikan kedua.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Pandemi Covid-19 Tak Perlu Sok-sokan Lockdown karena hanya Mengorbankan Masyarakat

"Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi," tutupnya.***

Halaman:

Editor: Yuni

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah