Taufik menguraikan, pada awalnya naskah asli yang ditulis tangan Soekarno, dibuang ke tempat sampah.
Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Dampingi Jokowi di Upacara HUT ke-75 RI, Naskah Asli Proklamasi Pertama Dikeluarkan Usai 74 Tahun'.
Namun, terdapat tokoh pers pada era Presiden Soeharto, Burhanuddin Mohammad (B.M) Diah yang mengambil kertas tersebut di tempat sampah.
Baca Juga: Ingat Tak hanya Pegawai Swasta! Pelaku UMKM Juga Bisa Terima Bantuan Rp2,4 Juta, Begini Syaratnya
"Dari arsip tersebut ditulis tangan oleh Proklamator Bung Karno, nah setelah ditulis tangan rupanya arsip tulisan tangan sebagai konsep tadi diremet-remet (remas-remas) oleh Pak Karno kemudian dibuang ke sampah," ujarnya.
"Nah untung hari itu ada Bapak BM Diah yang hadir suasana itu, diselamatkan alhamdulillah arsip itu. Setelah itu oleh Bapak BM Diah diserahkan kepada bapak Menteri Setneg (Sekretaris Negara) saat itu, Pak Moerdiono di era Presiden Soeharto," tambahnya.
Dikatakannya, saat Moerdiono menjabat sebagai Menteri Sekretariat Negara RI, naskah kemudian diserahkan pada Anri agar dijaga sesuai protokol yang seharusnya.
Baca Juga: Amien Rais Diminta Berhenti Kritisi Jokowi, Kritikannya Terhadap Presiden Dinilai PDIP Tak Berdasar
"Tidak terlalu lama Bapak Murdiono selaku Mensetneg menyerahkan arsipnya kepada arsip nasional," ujar Taufik.