Network
BOGOR24UPDATE - Indonesia tengah dikhawatirkan oleh penyebaran penyakit hepatitis akut.
Terbaru, sudah ada tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat diduga terinfeksi penyakit misterius ini di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
Kematiannya dilaporkan hanya berbeda dalam rentang waktu dua minggu, hingga 30 April 2022.
Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit Kulit Eksim dan Cara Penanganannya, Sering Terjadi pada Bayi
Dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari kemkes.go.id, saat ini Kementerian Kesehatan masih melakukan penelusuran terkait hepatitis akut.
Pemeriksaan meliputi panel virus dan penyelidikan epidemiologi guna mengetahui penyebab dari hepatitis misterius ini.
Sayangnya belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut pada anak.
Baca Juga: 9 Tips Cegah Kanker Prostat, Penyakit yang Renggut Nyawa Pemeran Gunther dalam Serial Friends
Namun, dugaan awal Dokter Spesialis Anak RSCM dr. Hanifah Oswari mengarah ke Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll.
Beberapa virus yang tersebut menyerang ke saluran pernafasan dan pencernaan.
dr. Hanifah menyarankan bagi orang tua untuk meningkatkan perhatian pada anak agar tindak pencegahan dilakukan sedini mungkin.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyembuhkan Kucing dari Penyakit Flu? Simak Penjelasannya
"Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun," katanya mengutip Sehat Negriku.
Selain itu, para orang tua wajib memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi matang serta menghindari dari penggunaan alat makan secara bersamaan.
"Tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," lanjutnya.
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Penyakit Stroke yang Kerap Diabaikan, Salah Satunya Sakit Kepala
Lebih lanjut, gejala umum penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan.
Gelaja bakal diperarah dengan muncul-muncul tanda seperti air kencing berwarna pekat dan BAB berwarna putih pucat.
Apabila anak-anak mengalami gejala tersebut, diharapkan para orang tua segera memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
"Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat,"
"Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil," pungkas dr. Hanifah.***
