Kasus COVID-19 di Surabaya Capai 2633, Ratusan Anak Terpapar dan 36 di Antaranya Balita

- 2 Juni 2020, 09:20 WIB
Seorang TKI asal Malaysia menjalani tes cepat Covid-19 di Bandara Juanda. 15/4
Seorang TKI asal Malaysia menjalani tes cepat Covid-19 di Bandara Juanda. 15/4 /Humas Pemprov Jatim

 

 

 

PR BOGOR  - Kota Surabaya menjadi penyumbang kasus COVID-19 terbesar di Jawa Timur.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Covid-19.jatimprov.go.id kasus COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 2633 terhitung pada Senin 1 Juni 2020.

Sejumlah kasus tersebut bila diklasifikasikan berdasarkan usia, 127 masih anak-anak bahkan sebanya 36 kasus masih berusia 0-4 tahun atau masih balita.

Baca Juga: New Normal di Tasikmalaya, Ribuan Masjid Kembali Buka per Hari Ini

Informasi ini disampaikan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya di Balaikota pada Senin 1 Juni 2020.

"Dari angka tersebut, 36 anak di antaranya berusia 0-4 tahun. Lalu, 91 kasus lainnya adalah anak dengan usia 5-14 tahun," kata Febria Rachmanita.

Feny menyatakan sebagian anak-anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini terjangkit dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Kebijakan New Normal Segera Diterapkan, Berikut ini 5 Langkah Tepat yang Wajib Anda Ketahui

Selanjutnya anak-anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini akan dirawat di ruang anak serta mendapatkan penanganan khusus dari dokter spesialis anak.

Artikel ini sudah tayang di Jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Ratusan Anak di Surabaya Terpapar COVID-19, 36 di Antaranya Balita'.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini juga menyampaikan tidak semuanya anak-anak tersebut dirawat di rumah sakit, sebagian dirawat di rumahnya masing-masing.

Oleh karenanya, dalam hal ini, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk merawat anak-anaknya yang terpapar  COVID-19.

Baca Juga: Mampu Kendalikan COVID-19, Tegal Jadi Kota Percontohan Tatanan New Normal di Jawa Tengah

Dalam pada itu, pihak puskesmas juga diminta memantau pasien positif tersebut. Pihaknya juga akan terus berkonsultasi dengan dokter anak untuk menangani kasus COVID-19 di usia mereka.

"Jadi tetap terus kami pantau. Kami pun juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anak," katanya.

Kemudian kata Feny kalau dalam satu keluarga yang terpapar adalah sang orang tua yang harus terpaksa merawat anak-anaknya, maka orang tua wajib menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Baca Juga: Tiongkok Terapkan Sanksi Ekonomi Bagi Australia, Imbas Desakan Investigasi Terkait Virus Corona

Orang tua tersebut wajib menggunakan masker dan cairan pencuci tangan untuk mengeliminir penularan COVID-19 di lingkungan keluarga.

"Sebelum dia pegang bayi atau anak harus pakai cairan pembersih tangan atau mencuci tangan dengan sabun," tuturnya.

Feny pun berpesan agar sang orang tua juga tetap menjaga ketahanan imunitasnya apalagi bagi seorang ibu yang harus mengasuh anaknya.

"Pertahankan imun. Ibunya imunnya harus kuat," katanya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x