Pangeran Belgia Dinyakan Positif COVID-19 Usai Hadiri Pesta di Spanyol saat Pandemi

- 31 Mei 2020, 14:14 WIB
GARA-gara berpesta pora saat pandemi virus corona belum mereda, Pangeran Joachim dari Belgia dinyatakan positif corona.*
GARA-gara berpesta pora saat pandemi virus corona belum mereda, Pangeran Joachim dari Belgia dinyatakan positif corona.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Wabah COVID-19 yang sangat menyengsarakan masyarakat di berbagai belahan dunia nyatanya masih dianggap hal yang sepele oleh beberapa pihak.

Utamanya pihak-pihak yang memang dirinya memiliki privilege seperti Pangeran Joachim dari Belgia.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Pangeran Joachim (28) malah terbang ke Spanyol dan berpesta pora di tengah wabah virus corona.

Baca Juga: Sejumlah Kecamatan di Kota Bandung Masuk Zona Hitam COVID-19, PSBB Diberlakukan Secara Proporsional

Akibatnya, ia bersama beberapa peserta acara hiburan tersebut dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

Kabar positifnya Pangeran Joachim diumumkan langsung oleh Juru Bicara Istana Kerajaan Belgia, Selasa 26 Mei 2020.

Akan tetapi, dirinya tak merincikan berapa orang peserta pesta yang diadakan di Kota Kordoba, Spanyol.

Baca Juga: Lebih dari 500 Juta, Satpol PP DKI: Denda Pelanggaran PSBB Jakarta Bukan Kejaran Pendapatan Daerah

Media Spanyol melaporkan bahwa gelaran itu jelas-jelas melanggar aturan jumlah orang di negara dengan lockdown paling ketat di Eropa.

Sebelumnya, Pangeran Joachim terbang ke Spanyol pada Minggu 24 Mei 2020 untuk magang dan masih berada di sana. Namun, Koran El Pais mengatakan Pangeran Joachim menghadiri pesta bersama 26 orang lainnya.

Sejatinya, pemerintah setempat hanya mengizinkan adanya kerumunan tak lebih dari 15 orang.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Berpesta di Spanyol saat Pandemi, Pangeran Belgia Kini Positif Virus Corona"

Dengan demikian, Pangeran Joachim telah melanggar ketentuan tersebut dan bisa didenda antara 600 hingga 1.000 Euro atau sekitar Rp 16 juta.

Sejauh ini, Kepolisian Spanyol masih menyelidiki lebih lanjut peristiwa tersebut.

Rafael Valenzuela, Perwakilan pemerintah Kordoba pada Sabtu 30 Mei 2020 menyampaikan bahwa seluruh peserta yang berjumlah 27 orang kini sedang menjalani karantina.

Baca Juga: PT KCI Keluarkan Sejumlah Aturan Baru Bagi Pengguna KRL Terkait Pemberlakuan Kebijakan New Normal

Rafael menyebut bahwa kegiatan kumpul-kumpul itu adalah tindakan yang tak bertanggung jawab, terlebih Spanyol baru saja melonggarkan lockdown secara perlahan dan insiden ini bisa membuat karantina wilayah kembali diberlakukan secara ketat.

"Saya terkejut dan marah. Insiden seperti ini malah muncul ketika negara berkabung karena korban tewas sangat banyak," tuturnya.

Kepolisian Spanyol kini diizinkan untuk melakukan intervensi orang-orang yang mengabaikan aturan social distancing.

Baca Juga: COVID-19, Pemberlakuan WFH Bagi ASN Diperpanjang Sampai 4 Juni 2020 Mendatang

Spanyol sebelumnya menjadi negara terdampak cukup parah akibat wabah COVID-19 bersama Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Meski sudah jauh mereda, mereka sempat merevisi jumlah kematian hingga 2.000 orang pada Senin 25 Mei 2020.

Belum lama ini, perlahan-lahan aturan lockdown dilonggarkan sejak awal Mei 2020 karena kondisi dianggap sudah mulai kondusif.

Baca Juga: Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia Melonjak, 29 Mei 2020: Pasien Positif 25.216 Orang

Peraturan yang pertama kali dicabut terkait dengan diizinkannya anak-anak untuk bermain di luar ruangan selama satu jam setiap hari.

Pedro Sanchez selaku Pedro Sanchez juga berencana akan membuka turis internasional pada awal Juli 2020.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x