Warga Banyumas Kembalikan BLT Karena Merasa Tak Berhak, Ganjar: Saya Sangat Apresiasi

- 8 Mei 2020, 14:53 WIB
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo. /HUMAS JATENG/

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Merebaknya wabah virus corona di Indonesia membuat jalannya roda perekonomian masyarakat sangat terpengaruh sehingga hadirnya pemerintah di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting.

Demi menjaga situasi dan kondisi masyarakat tetap kondusif terutama dari segi pemenuhan kebutuhan hidup, pemerintah sebenarnya telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan melalui Desa untuk diserahkan kepada masyarakat yang memang berhak menerimanya.

Akan tetapi, permasalahan yang dikeluhkan saat ini adalah data penerima bantuan tersebut nyatanya tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Indonesia Terancam Tak Bisa Akses Internet Jika Tolak TKA Asal Tiongkok, Simak Faktanya

Hal tersebut membuat masyarakat yang ada di wilayah Banyumas tergerak untuk mengembalikan bantuan langsung tunai (BLT) karena menganggap beberapa dari mereka merasa tidak berhak menerimanya sekaligus sebagai bentuk solidaritas.

Keputusan warga tersebut mendapat apresiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dirinya menganggap hal tersebut patut disyukuri, karena masih ada orang baik di tengah pendemi COVID-19 di Banyumas.

"Selalu ada yang baik. Di Banyumas, beberapa orang merasa tidak berhak mendapatkan bantuan & mengembalikannya. Di tempatmu ada yang seperti ini?," tulis Ganjar Pranowo dalam akun instagram pribadinya Kamis 7 Mei 2020.

Baca Juga: Jumlah Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Dosen ITB Kembangkan Ruang Isolasi Pribadi

Dalam unggahan tersebut, Ganjar juga membagikan tayangan video Bupati Banyumas Achmad Husein yang menyatakan kehanggannya terhadap atas aksi solidaritas yang ditunjukkan warganya, yang penuh tepa selira untuk bisa berbagi.

"Dalam suasana yang sulit seperti ini, itu masih banyak warga Banyumas yang menerima bantuan sosial tunai, atas kesadaran sendiri kemudian mereka mengembalikan karena merasa ada banyak orang yang lebih berhak," ucap Achamd Husein dalam video.

Tercatat sudah ada 12 warga yang datang Desa Sirau, Kecamatan Kemrajen, Kabupaten Banyumas yang datang ke Pemkab setempat dalam rangka mengembalikan dana BLT sebesar Rp 500.000 tersebut.

Sumber artikel dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Warga Banyumas Terus Kembalikan BLT, Ganjar Pranowo: di Tempatmu Ada yang Seperti Ini?"

Aksi solidaritas warga Banyumas yang mengembalikan BLT terus bertambah, sebanyak 14 warga dua desa di Kecamatan Kemranjen ikut mengembalikan BLT yang seharusnya mereka terim aRp 500 ribu per bulan.

Mereka adalah warga Desa Karangsalam 4 orang dan Desa Kedungpring sebanyak 10 orang.

Proses pengembalian BLT secara sukarela tersebut dilakukan melalui surat yang dititipkan kepada  Camat Kemranjen Dwi Irawan Sukma yang kemudian diserahkan ke Posko Bansos Dampak Covid-19 di Pendopo Sipanji.

Baca Juga: Lockdown Tak Efektif, 66 Persen Pasien Corona di New York Akui Tak Keluar Rumah

Setelah ada sosialisasi terkait warga yang berhak menerima bantuan dan siapa saja yang berhak menerima, banyak warga yang sudah menerima bantuan namun merasa tidak berhak ingin menyalurkan bantuan tersebut kepada tetangga yang kurang beruntung.

Namun, karena merasa tidak enak akhirnya BLT tersebut dikembalikan sesuai dengan mekanismenya.

"Setelah mendapat informasi, ada warga yang spontan ingin mengalihkan kepada warga lain. Ada yang harus berembug dengan keluarga, baru mengundurkan diri," tuturnya.

Baca Juga: Peneliti Tiongkok Dibunuh Karena Hampir Temukan Fakta Baru COVID-19, Simak Penjelasannya

"Sebagian ada yang mereka terima namun kemudian bantuan tersebut diserahkan kepada orang lain yang lebih tidak mampu, namun yang secara formal mengembalikan ada 14 orang," tambah dia.

Sesuai dengan mekanisme, bantuan sosial tersebut bisa dikembalikan tetapi harus dilaporkan dulu ke Mensos. Kemudian, Camat Kemranjen itu menyerahkan data ke Posko Bansos Dampak COVID-19 di Pendopo Sipanji.

Seraya mengakhiri, Irwan mengungkapkan bahwa hingga kini masih ada beberapa warga desa di Kecamatan Kemranjen yang juga ingin mengembalikan bantuan dan saat ini perangkat desa setempat masih melakukan proses pendataan.

Baca Juga: Jumlah Ibu Hamil di Kota Tasikmalaya Capai 3.219 Orang, Efek Pandemi COVID-19?

"Mudah mudahan penerima secara jujur mengakui kemampuan mereka, sehingga bantuan yang diterima, tidak membuat tetangganya iri karenanya," pungkasnya dia.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x