PR BOGOR - Kementerian Agama (Kemenag) akhirnya merilis soal Kebijakan Penyelengaraan Haji 2021.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak memberangkatkan calon jemaah Indonesia untuk Haji 2021.
Keputusan soal pembatalan Haji 2021 tersebut dikarenakan masih dalam keadaan darurat akan pandemi Covid-19.
Dilansir bogor.pikiran-rakyat dari laman resmi Kemenag, dalam konferesi pers tersebut juga turut hadir Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto serta sejumlah perwakilan lainnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius Besok, 4 Juni 2021: Proyek Apapun yang Dilakukan Akan Sukses
Di antaranya dari Kemenkes, Kemenlu, Kemenhub, BPKH, Asosiasi Peyelenggaraan Haji dan Umrah serta perwakilan dari Mui dan Ormas Islam.
Lebih lanjut Gus Yaqut mengatakan, “Saya hari ini telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang pembatalan keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelanggaraan Ibadah Haji Tahun 1442H/2021M.”
Di sisi lain pemerintah arab saudi hingga saat ini yang bertepatan dengan 22 Syawwal 1442 H juga belum mengundang Pemerintah Indonesia untuk membahas dan menandatangani Nota Kesepahaman tentang Persiapan Penyelenggaraan Haji tahun 1442 H/2021 M.
Baca Juga: Lirik Lagu Happy Birthday To You dari Joy Red Velvet Persembahan Spesial untuk Fans
Terkait keputusan tersebut, Kemenag sudah melakukan pembahasan dengan Komisi VIII DPR pada 2 Juni 2021.
Pembahasan tersebut meliputi mencermati keselamatan jemaah haji, aspek teknis persiapan, dan kebijakan yang diambil oleh otoritas pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah menilai bahwa pandemi Covid-19 yang masih melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, dapat mengancam keselamatan jemaah.
Baca Juga: TWICE Tampil Menawan dalam Foto Teaser untuk Album Terbaru Taste of Love
Diberitakan sebelumnya, terkait penyelenggaraan Haji 2021, Pemerintah Arab Saudi dikabarkan akan memberikan izin kepada calon jemaah haji dari luar negeri untuk melakukan ibadah Haji 2021.
Perwakilan Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk Kerukunan Umat Beragama Maulana Tahir Ashrafi menuturkan bahwa pihak pemerintah Arab Saudi memberikan izin bagi 60.000 calon jemaah dari seluruh dunia.***