Viral Video Bentrok Warga Desa Wadas vs Polisi, Ini Kronologi dari GEMPADEWA

- 23 April 2021, 15:50 WIB
Bentrok warga dan polisi-TNI di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sudah berkumpul sejak pagi, Jumat, 23 April 2021.
Bentrok warga dan polisi-TNI di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sudah berkumpul sejak pagi, Jumat, 23 April 2021. /www.instagram.com/wadas_melawan/


PR BOGOR - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sudah berkumpul sejak pagi, Jumat, 23 April 2021.

Mereka tampak dari gabungan ibu-ibu, pemuda, dan bapak-bapak. Satu suara, menolak penambangan material untuk pembangunan Bendungan Bener di desa setempat.

Warga yang berunjuk rasa ini menamai Penolakan Masyarakat Desa Wadas yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPADEWA) akan terus berlanjut.

Baca Juga: Jadwal Persib vs Persija Leg 2 Final Piala Menpora 2021 di Indosiar, Bagaimana Persiapan Maung Bandung?

Informasinya, aksi itu baru berhenti jika Desa Wadas tidak lagi masuk dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bendungan Bener Purworejo.

Dari tayangan video yang viral di instagram.com/@wadas_melawan, ibu-ibu berbaju merah berjajar sambil membacakan sholawat.

Sementara bapak-bapak dan pemuda di sana mengadang polisi dan TNI yang datang.

Baca Juga: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Duka: Almarhum Sahabat Berhati Mulia dan Pribadi yang Saleh

Orasi dilakukan massa aksi menyuarakan isi hatinya menolak ada penambangan di tanah kelahirannya.

Namun, dari tayangan sejumlah video yang viral, aksi massa memepertahankan pendiriannya itu malah berujung bentrok.

Warga sepakat menolak rencana pengukuran dan pematokan lahan desa untuk penambangan material guna pembangunan Bendungan Bener.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Larang Penerbangan Reguler India ke Indonesia, Respons Cepat Covid-19 Gelombang Ketiga

Tak pelak, bentrok warga dan polisi ini di direkam dan viral. Satu persatu warga di sana berjatuhan.

Darah pun mengalir, luka di tangan dan kaki tak mereka hiraukan.

Di akun tersebut tampak sejumlah postingan, ibu-ibu tampak mengelar dzikir sambil menutup akses jalan.

Spanduk betulisan 'Kami Tetap Menilak Perpanjangan SK IPL' dibentangkan.

Bentrok tak bisa dihindarkan lagi saat waktu menjelang siang.

Sejumlah video yang diunggah, beberapa warga mengalami luka di sekujur tubuh.

Seorang perempuan yang diduga warga setempat pingsan dalam bentrokan itu.

Wilayah tersebut dikenal sebagai penyuplai bahan material Proyek Bendungan Bener.

Hingga artikel ini dibuat belum ada keterangan dari pihak terkait termasuk aparat kepolisian.

Berikut Kronologi versi warga, sumber instagram.com/@wadas_melawan:

Darurat! Kekerasan dan penangkapan terhadap warga, kuasa hukum warga dan jaringan oleh aparat di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat, 23 April 2021.

VIDEO BENTROK WARGA ( KLIK DI SINI )

Kronologi sementara

1. Sekitar jam 11 aparat mendatangi desa Wadas menggunakan beberapa mobil salah satunya mobil dengan muatan banyak.

Kedatangan mereka terkait dengan rencana sosialisasi pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit yang masih satu kesatuan dengan proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bener.

2. Dalam mobil tersebut ada banyak aparat kepolisian dan TNI membawa senjata.

3. Karena jalan sudah dihadang warga dengan menggunakan batang pohon, pihak aparat memaksa masuk termasuk dengan menggunakan gergaji mesin.

4. Warga dalam posisi duduk sambil bersholawat atas Nabi SAW.

5. Hingga akhirnya aparat tetap memaksa masuk termasuk menggunakan kekerasan dengan cara menarik, mendorong dan memukul warga termasuk ibu-ibu yang sedang bersholawat paling depan.

6. Sekitar pukul 11.30 terjadi bentrokan. Warga dan beberapa mahasiswa yang bersolidaritas ditarik dan ditangkap secara paksa.

7. Setelah itu warga mundur karena ditembak gas air mata.

8. Sekitar jam 11.47 Julian, PBH LBH Yogyakarta sebagai kuasa hukum warga Wadas, dikerubung polisi hingga akhirnya dia juga ditarik paksa, dengan cara yg tidak manusiawi, rambut dijambak dll.

9. Ada beberapa warga, mahasiswa dan kuasa hukum warga yang ditangkap.

Sementara nama-nama bisa terdata:

A. Yang ditangkap:

1. Imel
2. Upik
3. Nawaf
4. Lk slamet
5. Ngatinah
6. Fajar ( jaringan)
7. Julian (LBH Yogyakarta)
8. Jagat (LBH Yogyakarta)
9. Bagong
10. Wahib
11. Rizal (jaringan)
12. Muzab (jaringan)

B. Yang terluka:

1. Takim
2. Budin
3. Kadir
4. Bayu
5. Nur Fauzan
6. Ahmad Irianto
7. Syifa
8. Fajar
9. Fery

"Vidio warga Wadas menyeret teman yang direpresii".***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah