Cegah Masuknya Varian Baru virus Corona, Anggota DPR: Segera Tutup Akses Negara Tetangga!

- 27 Desember 2020, 16:22 WIB
Ilustrasi varian baru Covid-19 asal Inggris.
Ilustrasi varian baru Covid-19 asal Inggris. /PIXABAY

PR BOGOR - Kabar mengenai varian baru virus corona atau Covid-19 yang berasal dari Inggris, kini semakin berkembang luas.

Diketahui, varian baru virus corona telah memasuki wilayah Singapura.

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani pun mewanti-wanti agar pemerintah mewaspadai varian baru virus corona tersebut.

Baca Juga: Sandiaga Uno Apresiasi Penerapan Prokes di Bali, Ini 3 Langkah Percepatan Pemulihan Pariwisata

"Pemerintah jangan sampai mengulangi kesalahan dengan menganggap remeh varian baru ini yang berdampak pada lambatnya antisipasi," ujar Netty Prasetiyani, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari Antara News, Minggu, 27 Desember 2020.

"Menurut para ahli, mutasi baru itu lebih mudah menular dan lebih berat efek klinisnya, bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksinasi," tambahnya.

Netty Prasetiyani menyarankan agar pemerintah harus segera menutup akses masuk dari negara tetangga, khususnya Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Diduga Ada Dalang 'Big Power' Dibelakang FPI, Abdul Mu’ti: Saya Khawatir Anggotanya Jadi Wayang

Hal itu dilakukan dalam rangka menyambung penutupan akses warga negara asing (WNA) dari Inggris yang sudah dilakukan sebelumnya.

Penutupan akses masuk, kata dia, juga harus dilakukan terhadap negara lainnya yang sudah mengonfirmasi adanya varian baru virus corona ini.

Antara lain Irlandia, Italia, Denmark, Israel, Belanda, dan Australia.

Upaya tersebut disarankan, mengingat saat ini Indonesia masih berkutat dengan efek gelombang pertama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Soal Rangkap Jabatan Tri Rismaharini, Neno Warisman: Ya Tidak Apa-apa Jika Ibu Risma Dianggap Mampu

Menurutnya, tindakan preventif juga harus diambil oleh pemerintah

Yakni dengan melakukan pemeriksaan secara ketat di pintu-pintu masuk imigrasi Indonesia seperti di bandara, pelabuhan dan pintu-pintu perbatasan.

"Setiap orang yang masuk harus menunjukkan hasil negatif tes menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes usap (swab test) di negara asal yang berlaku maksimal 2 x 24 jam sebelum jam keberangkatan," katanya.

Baca Juga: Mendadak Muncul Beri Kabar Duka, Wagub DKI Riza Patria: Duka Mendalam Kami Atas Meninggalnya Pejuang

Selain itu, Netty menuturkan, pemerintah juga harus memberi sosialisasi bahaya mutasi virus corona itu kepada masyarakat.

Terutama bagi anak-anak sebagai kelompok yang rentan terkena.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x