Network
PR BOGOR - Dalam peringatan Natal 2020 Firli Bahuri sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan sebuah pesan tentang bagaimana perayaan Natal 2020.
Ketua KPK RI ini mengingatkan kepada para penyelenggara negara untuk tidak selali terjebak dalam hal gratifikasi Natal.
"Dalam kesempatan ini, saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara untuk tidak terjebak dalam praktik korupsi suap-menyuap atau gratifikasi seperti tukar menukar bingkisan atau kado yang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama, seperti Hari Natal," kata Ketua KPK.
Baca Juga: Banyak Ormas 'Sembunyi' di Balik Agama demi Politik, Pengamat Politik Sebut Yaqut Jadi Kabar Buruk
Kemudian Firli juga menjelaskan bahwa tradisi tukar kado adalah sebuah budaya yang sering dilakukan setiap tahunnya.
Namun dirinya mengatakan bahwa hal tersebut dapat membahayakan, jika kegiatan tersebut memiliki tujuan yang berbeda. Kegiatan yang dimaksud kegiatan yang bisa masuk kedalam pusaran korupsi.
"Memang, bagi-bagi atau tukar menukar kado dan bingkisan menjadi budaya dalam perayaan keagamaan, namun akan menjadi bahaya jika melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan atau maksud tertentu," ucap Firli Bahuri seperti dikutip PRBogor.com dari PMJ News.
Baca Juga: Sempat Berseteru Soal Cantrang, Susi Pudjiastuti Buka Blokir Twitter Sandiaga Uno dan Titip Hal Ini
"Pihak-pihak inilah yang memainkan 'taktik' sinterklas, 'hanya memberi-tak harap kembali' hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya hingga terjerembab dalam pusaran korupsi," kata dia.
"Bukan hanya terjebak, tidak sedikit aparatur pemerintah dan negara yang malah mencari bahkan meminta bingkisan/kado mewah, agar tampil glamor saat hari raya. Bukankah dalam ajaran nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya, seperti halnya yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam pada kehidupan sehari-hari," tuturnya.
