Viral Vaksin Sinovac Paling Lemah Versi WHO, BPOM Ungkap Fakta Sebenarnya

- 21 Desember 2020, 12:00 WIB
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma.
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan kontainer berisi vaksin COVID-19 setibanya, di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 7 Desember 2020. Vaksin COVID-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac, China tersebut disimpan dalam ruangan pendingin dengan suhu 2-8 derajat celcius, selanjutnya akan dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian mutu oleh tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma. / ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp. /MUKHLIS JR/ANTARA FOTO/

PR BOGOR - Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari BPOM mengklarifikasi terkait pemberitaan di media massa mengenai vaksin Sinovac yang dianggap paling lemah.

Seperti diberitakan, WHO membandingkan 10 vaksin Covid-19 dan Sinovac menjadi vaksin yang paling lemah.

Sementara itu, Indonesia menjadi negara satu-satunya yang memesan vaksin Sinovac.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin, 21 Desember 2020: Benarkah Reyna Punya Orang Tua Angkat Baru?

Dalam pernyataannya, Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan POM membuat klarifikasi untuk menanggapi hal tersebut.

"Hingga saat ini, tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin, atau pernyataan bahwa vaksin Sinovac rendah sebagaimana ditampilkan dalam pemberitaan," ujarnya, dikutip dari laman Covid19.go.id, Minggu, 20 Desember 2020.

"Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," tambah Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm.

Lebih lanjut ia menegaskan, bahwa informasi hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac tidak tepat.

Sebab, kata dia, selain Indonesia, ada sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Halaman:

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x