Baca Juga: Bertemu Gatot Nurmantyo Ngobrol dari Hati ke Hati, Mahfud MD Bilang Bukan Basa-Basi di Mulut Saja
Baca Juga: Istana Berharap Pemuka Agama di Sulawesi Tengah tetap Bersilaturahmi Tanggapi Pembantaian di Sigi
Baca Juga: Istana Kutuk Pembantaian Satu Keluarga di Sigi, Fadjroel Rahman: Palaku akan Diburu dan Dikepung
"Saat ini, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin, awan panas khususnya ke arah bukaan kawah, yang berada di sisi tenggara," kata Raditya Jati dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Minggu, 29 November 2020.
Selain itu, kata Raditya Jati bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung.
Sebelumnya diinformasikan, Gunung api Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pada pukul pukul 09.45, Minggu, 29 November 2020, waktu setempat.
Baca Juga: Ilmuan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh Meninggal Dunia, Dibunuh di Dekat Teheran, Begini Reaksi Dunia
Baca Juga: Sungjae BtoB Tajir Melintir hingga Dijuluki 'Sendok Berlian', Terungkap Nih Sumber Kekayaannya...
Baca Juga: 25 KDrama Terbaik 2020, It’s Okay to Not Be Okay Nomor 9, Flower of Evil Ke-3, Lalu Nomor 1 dan 2?
Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak. Berdasarkan pantauan PVMBG, teramati kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat.