Gempa Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit. Saat ini gunung yang memiliki ketinggian 5.423 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus level II atau ‘Waspada.’
Merespon erupsi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melakukan evakuasi warga 28 desa di dua kecamatan, serta melakukan kaji cepat untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang mengungsi.
Baca Juga: 25 Lagu KPop Terbaik Tahun 2020 Versi KingChoice, BTS Dynamite Urutan ke Berapa Ya? ARMY Bisa Tebak?
Baca Juga: 50 Megabintang Pemenang Asia Artist Awards 2020: BTS Sabet Best of Best Award dan Male Popularity
Baca Juga: Drakor Do Do Sol Sol La La Sol Tamat, Ungkapan Go Ara: akan menghargai Kenangan Tak Terlupakan Ini
Data sementara per hari ini, Minggu, 29 November 2020 pukul 13.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi mencapai 900 jiwa. Mereka ditampung di lapangan kantor lama bupati Lembata.
Sementara itu, Volcano Observatory Notice for Aviation atau VONA menunjukkan warna oranye setelah Gunung Ili Lewotolok erupsi pagi tadi.
VONA digunakan sebagai peringatan dini ketika terjadi erupsi gunung untuk keamanan penerbangan.
Berdasarkan situs PVMBG, Gunung Ili Lewotolok berada pada status level II sejak 7 Oktober 2017.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Gemini, Taurus dan Aries 29 November 2020, dari Percintaan hingga Kesehatan