Terpantau Gunung Merapi Alami Guguran Tebing Lava Lama, Begini Penjelasan dari BPPTKG Yogyakarta

- 23 November 2020, 14:21 WIB
GUNUNG Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu 18 November 2020.*
GUNUNG Merapi difoto dari kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu 18 November 2020.* /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww/

PR BOGOR - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan saat ini terpantau dari CCTV yang dipasang di Deles bahwa Gunung Merapi mengalami guguran tebing lava lama.

"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomendasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat," kata Hanik.

Dikatakan Hanik melalui keterangan tertulis pada Minggu, 22 November 2020, guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava tahun 1945 yang berada didinding kawah utara.

Baca Juga: Bikin Kagum ARMY! Begini Pesan Suga BTS untuk Para Siswa yang Bakal Mengikuti CSAT

Material yang jatuh ke dalam kawah dan sampai saat ini tidak memberikan dampak pengaruh kepada aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Ia juga mengakui bahwa guguran seperti ini merupakan kejadian biasa yang terjadi saat Gunung Merapi mengalami kenaikan tingkat kewaspadanya.

"Guguran seperti ini merupakan kejadian yang biasa terjadi pada saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas menjelang erupsi," ujarnya.

Baca Juga: Selain Ungkap Harapan Menang di Grammy Awards, BTS juga Beri Pesan Mengharukan untuk ARMY

Gunung Merapi saat ini yang sudah mencapai level Siaga, setelah mendengar kabar penaikan status sejak 5 November 2020.

"Sebagai langkah antisipasi, selain akan menempatkan personel untuk mengawasi truk-truk pasir yang lewat jalur evakuasi Merapi, kami juga memasang lampu penerangan jalan umum (LPJU) sepanjang jalur evakuasi," ungkap Pelaksana Tugas Kepala Dishub Kabupaten Sleman Arip Pramana di Sleman.

Sebagaimana diberitakan Mediapakuan.com sebelumnya dalam artikel "Guguran Tebing Lava Gunung Merapi Berjatuhan, BPPTKG: Masyarakat Harap Tenang dan Jangan Panik!", untuk antisipasi tersebut agar jalur evakuasi steril dari gangguan, seperti dari truk pengangkut pasir dan penerangan jalan juga memadai.

Baca Juga: Kalau ARMY Puas dengan Hasil MV Life Goes On BTS, Itu Berkat V dan Jungkook BTS sebagai Direktur

"Kami menjadwalkan petugas, setiap sif dua orang personel," ungkapnya.

Ia menyatakan bahwa jalur evakuasi bencana erupsi Merapi harus bersih dari truk-truk pengangkut pasir.

"Lokasi depo pasir yang beroperasi paling banyak berada di radius delapan kilometer dari puncak Merapi," katanya.

Baca Juga: Daebak! Ini 5 Daftar Drama Korea Kim Hae Sook yang Berperan Jadi Seorang Ibu

"Penjagaan jalur evakuasi oleh petugas akan dilakukan dan difokuskan di wilayah Glagaharjo. Saat ini yang harus 'clear' jalur evakuasi pada wilayah bahaya yaitu lima kilometer ke arah bawah ke lokasi barak pengungsian Kelurahan Glagaharjo," ungkapnya.

Maka dari itu, penjagaan pihaknya memasang lampu penerangan jalan di sepanjang jalur evakuasi.

"Kami menyiapkan 20 unit LPJU pada jalur sepanjang 1,9 km. Fokus pembenahan infrastruktur di Glagaharjo sesuai yang direkomendasikan oleh BPPTKG. Lampu ini sebagai pemandu bagi orang yang mau evakuasi dari atas," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Tes Masuk Perguruan Tinggi, Otoritas Kesehatan Seoul Perketat Jam Operasional Klub Malam

"Di luar lokasi barak pengungsian dan titik kumpul yang sudah dipasang sekitar 15 titik baik di Balai Kalurahan Glagaharjo maupun tempat evakuasi hewan di Singlar," jelasnya.*** (Ahmad Faqih Sunandar/Mediapakuan.com)

 

Editor: Yuni

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah