PR BOGOR - Akhir hidup seorang HRD di salah satu perusahaan swasta, Rinaldi Harley Wismanu berakhir sangat tragis dan miris.
Dia dibunuh oleh wanita penggoda yang bernama Laeli Atik Supriyatin yang bersekongkol dengan sang pacar bernama Djumadil Al Fajri.
Rinaldi dibunuh di kamar di apartemen Kalibata City saat diajak berhubungan badang oleh Laeli, hasil skenarionya bersama sang pacar.
Baca Juga: Ibunda Indra Bruggman Meninggal Dunia, Menangis Tak Ada Lagi Sosok yang Bakal Bangunin Kala Subuh
Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis 17 September 2020 kemarin, banyak fakta yang terungkap dari kasus kematian Rinaldi yang dibunuh dengan keji lalu dimutilasi kedua pelaku, Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin.
Diungkapkan keplisian, korban Rinaldi dan pelaku, Laeli Atik Supriyatin (LAS) berkenalan melalui aplikasi pencari jodoh, Tinder bahkan sejak tahun lalu.
Tanpa Rinaldi sadari, kala berkenalan, Laeli sudah mengincar dirinya demi harta belaka.
Baca Juga: Aturan Bagi Pesepeda Diundangkan Kemenhub, Ada 6 Larangan, 8 Kewajiban Wajib Ditaati Saat di Jalan
Perkenalan itu kemudian semakin hangat. Korban dan pelaku saling bertukar nomor ponsel, hingga akhirnya mereka janjian bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat.
“Jadi untuk kronologis antara korban dan saudari LAS memang sudah lama saling mengenal, mereka kenal lewat aplikasi Tinder dan mereka beberapa kali ketemu dan korban minta nomor WhatsApp pelaku dan keduanya sering chatting di WhatsApp,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, Jumat 18 September 2020.
Pada pertemuan 9 September itu, Rinaldi tak menyangka rayuan Laeli berakhir maut. Laeli bersama kekasihnya, Fajri merencanakan membunuh Rinaldi di hari itu.
Baca Juga: Jadwal Live Streaming MotoGP Emilia Romagna 2020 Trans7, Latihan Bebas 1 Moto3 Mulai Pukul 14.00 WIB
Rencana keji itu dibuat demi meraup harta milik Rinaldi. Kedua tersangka ini berhasil mengambil uang Rinaldi sebesar Rp97 juta.
“Kejadian tanggal 9 September, mereka menyewa (kamar di apartemen Pasar Baru) sampai tanggal 12 September,” kata Irjen Nana Sudjana.
Dalam aksi berencananya itu, Fajri terlebih dahulu bersembunyi di kamar mandi di kamar apartemen yang kedua pelaku sewa.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi HRD di Kalibata City Pengangguran, Sebelum Bunuh Korban Uang Rp97 Juta Dijarah Dulu
Rinaldi disebut sempat berhubungan badan dengan pelaku, Laeli sebelum akhirnya dibunuh dan dimutilasi.
Saat Rinaldi dan Laeli berhubungan, Djumadil keluar dari kamar mandi lalu memukul Rinaldi dengan batu bata sebanyak 3 kali. Setelah itu dia menusuk Rinaldi dengan pisau sebanyak 7 kali.
Hari itu adalah hari terakhir hidup Rinaldi, setelah tak bernyawa, Fajri dan Laeli memutilasi jasad Rinaldi dengan gergaji.
Baca Juga: Negara Memberikan Santunan dan Kompensasi Kematian Korban Terorisme, Berlaku Sejak Diundangkan Juli
Setelah terpotong 11 bagian, jasad Rinaldi dipindahkan ke Apartemen Kalibata City.
Kasus pembunuhan dengan mutilasi ini terkuak setelah jasad Rinaldi yang tersimpan di dalam koper di Apartemen Kalibata City ditemukan.
Bau yang menyengat dari dalam kamar, membuat kasus ini bisa terungkap.
Siang ini, Polda Metro Jaya akan menggelar reka adegan pembunuhan keji yang dilakukan tersangka Laeli dan Fajri.***