Anak di Bawah Umur Terlibat Unjuk Rasa Tolak RUU HIP di Gedung DPR RI, Mengaku Diundang Via Medsos

24 Juni 2020, 18:59 WIB
SUASANA demonstrasi penolakan RUU RIP pada Rabu, 24 Juni 2020 di depan gedung DPR RI.* //ANTARA

 

PR BOGOR - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indnesia (DPR RI) sebelumnya membahas Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Pembahasan RUU HIP di parlemen mengundang aksi penolakan dari elemen masyarakt, termasuk Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Rabu 24 Juni 2020, sore, terdapat unjuk rasa dari masyarakat yang kontras dengan kemunculan RUU HIP.

Baca Juga: Rilis Film Dokumenter Muslim Uighur, Tiongkok Gambarkan Keberutalan Jaringan Teroris Xinjiang

Mayoritas masyarakat yang menolak menilai, RUU HIP bukan pembahasan yang urgensi bila melihat situasi di Indonesia saat ini.

Dari sebagian pengunjuk rasa itu, terlihat sejumlah anak di bawah umur yang ikut serta meramaikan aksi demo terhadap RUU HIP.

Akhirnya, puluhan anak di bawah umur tersebut diamankan di halaman Mapolres Metro Jakarta Barat setelah terlantar saat ingin mengikuti demo di depan Gedung DPR RI pada Rabu, 24 Juni 2020.

Baca Juga: Benarkah TikTok Syndrome Ada?, Simak Pengakuan Pria 18 Tahun dan Penjelasan Psikologis Berikut

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S Latuheru mengonfirmasi, pihaknya menangkap 40 anak di bawah umur dari beberapa titik wilayah demonstrasi Jakarta Barat.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Anak-anak Ikut Demo Tolak RUU HIP di DPR, Mengaku Diundang Lewat Medsos tapi Tak Tahu Koordinator'.

Rata-rata anak yang ditangkap berasal dari kawasan Tangerang dan Kalideres, Jakarta Barat.

"Ketika kami dapati mereka, maka anggota mengajak ke halaman Mapolres Jakarta Barat. Kami melihat mereka ini kebingungan," ujarnya.

Baca Juga: Tak Hanya BTS, BLACKPINK dalam Waktu Dekat Bakal Tampil Perdana di Tonight Show Bawakan Single Baru

Saat diinterogasi, anak-anak tersebut mengaku, mereka ikut demo karena mendapat undangan melalui media sosial. Bahkan tidak diketahui siapa koordinator yang mengerahkan mereka.

"Kami tanya mereka mau ikut demo di DPR tapi tidak tahu siapa koordinatornya, karena mereka diundang melalui sosial media," lanjutnya.

Puluhan anak itu meminta untuk dipulangkan ke rumahnya oleh aparat Kepolisian. Mereka dikawal sampai lokasi tujuan agar tidak putar balik menuju lokasi demo.

Baca Juga: Terima Paket Durian, Kantor Pos Jerman Terpaksa Evakuasi 60 Orang Hingga Minta Pertolongan Ambulan

Sebelum dipulangkan, pihak kepolisian dikeathui memberikan makan siang.

Semua anak-anak pun memilih untuk kembali ke rumah masing-masing dan mengurungkan niat mereka untuk ikut berdemo.

"Mereka mau pulang saja tidak mau ke lokasi demo," pungkas Kombes Pol Audie S Latuheru.

Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, 8 Tahun Menikah Anang Hermasnyah Akui Ashanty Sempat Dibully karena Merebut..

Selain anak-anak, dilaporkan pendemo terlhat padat mengumpul, melakukan aksi di depan gedung DPR Republik Indonesia (RI) pada Rabu, 24 Juni 2020.

Meski kebanyakan pendemo memakai masker, namun hampir semua telah melanggar aturan physical distancing, menjaga jarak satu sama lain di tengah pandemi Covid-19, yang masih menyebar di Indonesia.

Unjuk rasa yang membeludak sempat berimbas terhadap kemacetan lalu lintas di Jalan Gatot Soebroto. Kendaraan sempat dialihkan kepolisian menuju beberapa jalur agar tidak terjebak macet.

Baca Juga: Bagaimana Status Orang yang Meninggal karena Santet, Apakah Mereka Bisa Dikatakan Mati Syahid?

Para pengendara dapat memilih Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi ditutup di bawah flyover Ladokgi diarahkan ke Gerbang Pemuda.*** (Farida Al-Qodariah/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler