3 Srikandi Ini Diyakini Masuk Bursa di Pilpres 2024, Salah Satunya dari Pangandaran Susi Pudjiastuti

21 Juni 2020, 13:19 WIB
SUSI Pudjiatuti di acara Ngopi Bareng Presiden PKS bertajuk "Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan" di Gedung DPP PKS Jakarta Selatan, Senin 20 Januari 2020.* /PKS.ID/

PR BOGOR - Tiga srikandi, Susi Pudjiastuti, Tri Rismaharini, dan Puan Maharani digadang-gadang menjadi tiga wanita yang berpeluang masuk bursa calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024.

Ketiga nama srikandi itu, juga bersaing selain delapan nama lainnya yang seluruhnya pria.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Direktur lembaga Indopolling, Wempy Hadir mengatakan, poros pertama diprediksi ada 4 kandidat, dan poros kedua akan ada 3 kandidat, sedangkan 4 kandidat lain akan menjadi capres melalui poros ketiga.

Baca Juga: Rapid Test di Puncak Bogor Sasar 1.136 Pengunjung, 32 Orang Reaktif dan Langsung Diswab di Lokasi

Pada poros pertama selain nama Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Tri Rismaharini juga akan menjadi pilihan kandidat.

Sementara itu, pada poros kedua hanya akan ada 3 kandidat yakni Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil.

Dalam poros ketiga, kata Hadir, calonnya antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, serta Erick Thohir.

Baca Juga: Lagi-lagi Pamer Kemesraan Bersama Sang Istri, Ganjar Pranowo: Jaga Jarak Kecuali dengan yang Halal

"Kita tahu bahwa Erick Thohir saat ini adalah menteri BUMN dan juga menjadi banyak perbincangan publik," uangkapnya.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Susi Pudjiastuti, Puan Maharani, dan Tri Rismaharini, Tiga Nama Wanita yang Masuk Bursa Capres 2024'.

"Selain itu rekam jejak Erick Thohir juga cukup bagus di mata publik," kata dia, dalam diskusi daring yang digelar Political and Public Policy Studies melalui Zoom, di Jakarta, Jumat 19 Juni 2020.

Hadir juga menyebut, nama AHY, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto juga bisa jadi bakal calon presiden atau wakil presiden dari poros ini.

Baca Juga: Blak-blakan Sambil Menangis Ceritakan Sosok Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting: Sesayang Itu Gue

Empat partai yang kemungkinan dapat mempertimbangkan untuk mendukung nama-nama di poros ketiga, menurut dia, adalah Partai Demokrat, PKB, dan Partai Golkar.

Sebab, menurut dia, poros pertama kemungkinan diisi Gerindra dan PDI Perjuangan yang sudah cukup kuat jika dilihat dari realitas politik pada Pemilu lalu.

Hadir mengatakan, Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto, sebetulnya memiliki latar belakang yang tak bertolak belakang dengan PDI Perjuangan.

Baca Juga: Melintas di Puncak Bogor Ribuan Warga Non Jawa Barat Dicegat Petugas, Wajib Ikut Rapid Test

Hal itu dapat dilihat dari bagaimana pada 24 Juli 2019 yang lalu Prabowo membangun komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri.

Lalu poros kedua, kata Hadir, adalah poros partai yang diprediksi akan condong kepada nama-nama alternatif yang juga kuat seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil.

Partai-partai yang kemungkinan mengusung nama-nama itu adalah Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.

Baca Juga: Ada Jadwal Rapid Test di Puncak Bogor, Pagi Ini Lalin Berjalan Normal Dominasi Wiasatawan

Dengan demikian, menurut dia, tiga poros bisa dipetakan sebagai berikut:

1. Poros Pertama, koalisi Gerindra-PDI Perjuangan, dan mungkin bersama PPP dengan bakal calonnya antara lain: Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini.

2. Poros kedua, koalisi Nasdem-PKS-PAN dengan bakal calonnya Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, dan Ridwan Kamil

3. Poros ketiga, koalisi Demokrat-PKB-Golkar dengan bakal calonnya Erick Thohir, Agus Yudhoyono, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto

Baca Juga: Sebaran Virus Corona di Jawa Barat Terbesar Keempat, Ridwan Kamil: Positif Hamil Lebih Banyak

Namun tentu, nama-nama itu masih sangat dinamis. Artinya masih ada potensi untuk melakukan penjajakan kerja sama atau koalisi lain menuju Pemilu 2024 yang berlangsung empat tahun lagi.*** (Ari Nursanti/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler