Simak Makna Keteladanan Rasulullah dalam Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

13 Oktober 2021, 15:25 WIB
Ilustrasi - Simak keteladanan Rasulullah jelang Maulid Nabi Muhammad SAW. /Pixabay/Chiplanay

PR BOGOR – Kementrian Agama Republik Indonesia mengumumkan bahwa pemerintah menggeser hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi tanggal 20 Oktober 2021.

Bergesernya hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebuah bentuk antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus baru Covid-19.

“Sebagai antisipasi munculnya kasus baru Covid-19, hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW digeser menjadi 20 Oktober 2021,” ujar Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Film Ku Kira Kau Rumah, Berikut Profil dan Biodata para Pemainnya

Perubahan tanggal Maulid Nabi Muhammad SAW juga tertuang dalam Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 712, 1 dan 3 tahun 2021.

Perlu diketahui bahwa sebagai umat muslim yang baik, kita harus meneladani Rasulullah SAW.

Nabi Muhammad SAW memiliki semangat dalam upaya pembebasan kemiskinan, kebodohan maupun keterbelakangan.

“Hakikat dari misi risalah Nabi Muhammad SAW adalah melakukan pembelaan terhadap kaum yang lemah dan tertindas dengan berempati merasakan beratnya penderitaan mereka (‘azizun ‘alaihi ma ‘anittum), memberikan rasa aman dan sentosa (harishun ‘alaikum), serta memberikan rasa belas kasih sayang terhadap sesama umat manusia (raufun rahim),” ujar KH Zainut Tauhid Sa’adi selaku Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.

Baca Juga: Lowongan Kerja Palang Merah Indonesia ‘PMI’ Masih Dibuka, Yuk Intip Persyaratan Lengkapnya

Dalam momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, MUI menyerukan umat Muslim agar mengembangkan sikap toleransi, keseimbangan, dan bersikap adil.

Keteladanan dari Nabi Muhammad SAW tersebut bertujuan agar umat Muslim tidak mudah terjebak ke dalam pertentangan dan perselisihan yang sifatnya sempit.

KH Zainut mengajak seluruh umat menjalankan sifat persaudaraan sebagaimana dulu Nabi Muhammad SAW menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor saat membangun Kota Madinah.

Baca Juga: Tiga Shalawat Nabi yang Dianjurkan Dibaca Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW hendaknya dimaknai ke dalam aktualisasi nilai-nilai perdamaian, apresiasi kebhinekaan, penghormatan terhadap nilai demokrasi, hukum, dan HAM.

MUI mengajak seluruh umat untuk menjaga dan merawat NKRI agar tetap harmonis, rukun, dan damai.

Terakhir, KH Zainut mengajak umat Muslim untuk merefleksikan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan terhadap Allah SWT.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler