Yahya Waloni dan Muhammad Kece Ditangkap, Begini Kata Menag Yaqut Cholil Qoumas

27 Agustus 2021, 14:06 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan tanggapan terkait penangkapan Yahya Waloni dan Muhammad Kece. /Instagram.com/@gusyaqut

PR BOGOR - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas turut menanggapi berita penangkapan pendakwah Yahya Waloni dan Muhammad Kece.

Sebelumnya menyusul Muhammad Kece, Bareskrim Polri menangkap penceramah Yahya Waloni pada Kamis 26 Agustus 2021.

Yahya Waloni dilaporkan oleh sejumlah komunitas masyarakat dengan dugaan penistaan agama.

Baca Juga: ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom Bunuh Diri yang Terjadi di Bandara Kabul Afganistan

Laporan bernomor LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM itu mempersoalkan Yahya Waloni yang menyebut injil fiktif serta palsu dalam ceramahnya. Perbuatannya itu dianggap berkaitan dengan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA.

Yahya diduga melanggar Undang-undang nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Terkait penangkapan Yahya Waloni dan Muhammad Kece, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi Polri dan jajaran Bareskrim Polri.

Menurutnya, keduanya yang merupakan seorang penceramah seharusnya memberi edukasi, bukan malah menyampaikan ujaran kebencian atau penghinaan.

Baca Juga: B.I Dituntut Hukuman 3 Tahun Penjara Terikat Kasus Narkoba, Begini Pernyataan Eks Member iKON

"Jadi siapapun pelakunya dan dari agama manapun, semua penghina simbol agama harus diproses hukum. Kalau dia diduga menyampaikan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap simbol agama, harus diproses hukum,” kata Menag dalam keterangan resmi dikutip pada Jumat 27 Agustus 2021.

Untuk itu, Menag berharap tokoh agama juga terus memberikan pencerahan dan edukasi tentang pentingnya menghargai perbedaan.

“Tugas tokoh agama untuk terus meningkatkan pemahaman keagamaan publik terhadap keyakinan dan ajaran agamanya masing-masing, tanpa harus saling menghinakan keyakinan dan ajaran agama lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Ledakan Bom Bunuh Diri Tewaskan 13 Tentara Amerika Serikat di Bandara Kabul, Joe Biden: Kami Akan Membalas

“Di tengah upaya untuk terus memajukan bangsa dan menangani pandemi Covid-19, mari bersama-sama merajut kebersamaan dan merawat persaudaraan. Sebab, mereka yang bukan saudara seiman adalah saudara dalam kemanusiaan,” tutur Yaqut.

Seperti diketahui, sama halnya dengan Yahya Waloni, YouTuber dengan channel Muhammad Kece membuat heboh karena melakukan kajian mengenai kitab kuning.

Ia menyebut kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren menyesatkan dan menimbulkan paham radikal.

Lebih parahnya lagi, ia menilai ajaran Islam dan Nabi Muhammad SAW tidak benar sehingga harus ditinggalkan.

Baca Juga: Ini Dia 7 Fakta BTS yang Mungkin ARMY Belum Ketahui, Info Langsung dari Mereka!

"Karena memang Muhammad Bin Abdullah ini pengikut jin," ujarnya dalam tayangan di akun YouTube Muhammad Kace berjudul 'Kitab Kuning Membingungkan'.

"Muhammad ini dekat dengan jin, Muhammad ini dikerumuni jin, Muhammad ini tidak ada ayatnya dekat dengan Allah," kata dia.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler