Diminta Jadi Role Model Penegakkan Hukum di Tanah Air, Presiden Jokowi: Kejaksaan harus Bersih

14 Desember 2020, 13:30 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan, Kejaksaan Republik Indonesia merupakan institusi terdepan dalam penegakkan hukum. Pidato Jokowi itu disampaikan dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2020, Senin, 14 Desember 2020.* /Dokumentasi Info Publik

PR BOGOR - Presiden Jokowi menyampaikan, Kejaksaan Republik Indonesia merupakan institusi terdepan dalam penegakkan hukum.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut, Kejakasaan juga institusi terdepan dalam memberantas korupsi untuk mengawal pembangunan nasional.

Pidato Jokowi itu disampaikan dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2020, sebagaimana melansir laman resmi Infopublik.id, Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Soal Bentrokan Laskar FPI dan Polisi Siapa Paling Banyak Menyerang? Kompolnas: Kelompok Itu

Baca Juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Soal Penembakan 6 Laskar FPI, Polri: Ada 28 Saksi, Dilakukan di 4 Lokasi

Baca Juga: Usut Tuntas Aliran Dana Kasus Suap Ekspor Benur yang Jerat Edhy Prabowo, 2 Sekprinya Diperiksa KPK

"Kiprah Kejaksaan adalah wajah pemerintah. Kiprah Kejaksaan adalah wajah kepastian hukum Indonesia di mata rakyat dan di mata internasional. Tanpa Kejaksaan yang bersih dan dipercaya, satu fondasi penting pembangunan nasional juga akan rapuh,” ujar Presiden.

Jokowi menyampaikan, kepercayaan publik terhadap institusi penegakkan hukum perlu ditingkatkan.

Hal itu bisa dilakukan melalui integritas dan profesionalitas.

Baca Juga: 6 Laskar FPI, Jokowi Persilahkan Masyarakat Ngadu ke Komnas HAM, Refly Harun Singgung Independensi

Baca Juga: Mendekam di Balik Jeruji Rutan Narkoba, Habib Rizieq Shihab Tetap Dijadwalkan Diperiksa Polda Jabar

Baca Juga: Pria Ini Diborgol Usai Berani Ancam Penggal Kepala Polisi Bila Habib Rizieq Shihab Ditahan

“Kejaksaan harus bersih. Kejaksaan harus dapat menjadi role model penegak hukum yang profesional dan berintegritas,” tegasnya.

Kepala Negara juga menyinggung efektifitas kerja Kejaksaan RI dengan melakukan pembenahan dari hulu sampai hilir.

Termasuk juga dengan relasinya dengan lembaga penegak hukum lain harus terus diefektifkan.

Rekrutmen dan promosi harus dilakukan secara meritokratis, transparan, dan terbuka.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Insecure Berlebihan, Kamu Bisa Menilai Sendiri saat Gangguan Psikologi Itu Menyerang

Baca Juga: Tanda-Tanda Ini Wajib Kamu Ketahui Soal Dia adalah Jodohmu, Sering Menangis di Pangkuanmu..

Baca Juga: Hati-Hati Penipuan, Soal Pemesanan Vaksin Covid-19 Sinovac PT Bio Farma Belum Berlakukan Pre-Order

Untuk mencapai itu semua, SDM Kejaksaan harus memiliki integritas, wawasan kebangsaan, serta kesiapan menghadapi permasalahan hukum di masa mendatang.

Tidak berhenti di situ, Kejaksaan diminta harus melakukan deteksi dini terhadap berbagai kemungkinan kejahatan di masa depan.

Kejakasaan juga perlu institusi untuk mencegah dan menangkal kejahatan terhadap keamanan negara, seperti terorisme, pencucian uang, dan perdagangan orang, serta kejahatan lain yang berdampak pada perekonomian negara.

Baca Juga: UAS Vonis Pembunuh 6 Laskar FPI Masuk Neraka Jahannam, NU: Ngaur, Berani-beraninya Playing God

Baca Juga: Terkuak, Deretan Idol KPop Populer yang Punya Skill Fotografi Luar Biasa, Ada Dua Romansa dari BTS

Baca Juga: Sambut Hari Natal 2020, Ini Lirik Lagu We Wish You a Merry Christmas Beserta Terjemahan Indonesia

“Kapasitas SDM Kejaksaan yang relevan dengan revolusi industri 4.0 juga harus diprioritaskan. Sistem kerja yang efisien, sistem kerja yang transparan harus terus diupayakan. Cara-cara manual yang lamban, cara-cara manual yang rentan korupsi harus ditinggalkan,” kata Presiden.

Untuk itu Presiden mengapresiasi pengembangan sistem penanganan perkara tindak pidana terpadu berbasis teknologi informasi yang dikembangkan oleh Kejaksaan Agung.

“Ini bagus, apalagi telah disinergikan dengan Kemenko Polhukam, dengan Kepolisian, dengan Lapas, serta Pengadilan. Tetapi yang penting bahwa data-data dan teknologinya harus terus di-update, harus terus diperbaharui,” ujarnya.

Baca Juga: Wamenag Singgung Amar Ma'ruf Nahi Munkar hingga Penahanan Habib Rizieq Shihab oleh Polisi

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi BPNB Catat 1.015 Kali Kejadian Banjir, Ingat Puncaknya Januari-Februari

Baca Juga: Polisi Pantau Habib Rizieq Shihab yang Kini Mendekam di Rutan Narkoba, dari Kesehatan hingga Makanan

Dalam sambutannya Presiden juga mengingatkan Kejaksaan untuk mengefektifkan pengawasan internal agar SDM Kejaksaan bertindak profesional.

“Pengawasan dan penegakan disiplin internal harus terus diperkuat,” tegasnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Info Publik Kominfo RI

Tags

Terkini

Terpopuler