PEMBRITA BOGOR - Ketua PPS di Desa Mandalawangi, Cianjur, Jawa Barat dilaporkan telah menghilangkan honor KPPS senilai Rp36 juta.
Kejadian ini terjadi ketika honor bagi anggota KPPS mulai dicairkan.
Seharusnya, honorarium tersebut langsung ditransfer ke rekening masing-masing anggota KPPS.
Namun, karena bank yang ditunjuk cukup jauh, maka honorarium dikumpulkan dan diserahkan kepada bendahara KPPS.
Pada kasus Desa Mandalawangi, honorarium diserahkan dan dipegang langsung Ketua PPS.
Uang insentif sebesar Rp36.800.000 tersebut diduga dibawa kabur oleh Ketua PPS Desa Mandalawangi yang berinisial G.
Baca Juga: Kacau! Bendahara PPS Batu Piring Kalsel Curi Uang 126 Anggota KPPS, Dipakai Main Judi Online
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak yang bersangkutan terkait keberadaan uang tersebut.
Namun, informasi dari pihak lain menyebutkan bahwa honorarium di empat KPPS ada di keluarga pelaku. Meskipun demikian, hingga saat ini, terduga pelaku belum juga muncul dan ditangkap.
Ketua PPK Kecamatan Leles Cianjur, Udis Mukdis turut mengonfirmasi kebenaran kejadian tersebut.
Anggota KPPS di Cianjur Jadi Korban Begal Usai Rapat Pleno
Ahmad Junaedi (39) yang bertugas di PPS Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur, kehilangan sepeda motornya usai pulang dari rapat pleno di tingkat kecamatan.
Kejadian itu berlangsung ketika Ahmad ingin pulang ke rumahnya di Gang Sawo RT1/RW9, Kelurahan Muka, setelah mengikuti rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Gedung PGRI Cabang Cianjur pada Selasa 20 Februari 2024 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Saat dalam perjalanan pulang sendirian dengan sepeda motor, Ahmad dihadang oleh sekelompok begal di Jalan KH Abdullah Bin Nuh.
Mereka menggunakan motor, satu di antaranya membawa senjata tajam jenis celurit.
Ahmad berujar bahwa begal tersebut menyerangnya dengan menghalangi dan memaksa berhenti.
Meskipun berusaha melawan, Ahmad akhirnya terjatuh dan sepeda motornya dirampas.
Akibat kejadian itu, Ahmad mengalami luka ringan dan kehilangan sepeda motor Yamaha Mio bernopol F 3370 WAC miliknya.
Meski berteriak minta tolong, Ahmad tidak mendapat bantuan karena kejadian terjadi di jalan yang sepi.
Dia juga memberikan ciri-ciri pelaku kepada pihak berwenang, dengan salah satu pelaku memiliki badan agak gemuk dan dua lainnya terlihat masih remaja.
Ahmad telah membuat laporan ke Polsek Kota dan saat ini kasusnya sedang dalam penyelidikan polisi.***