Marak Kawin Kontrak, Bupati Bogor Tegas Minta Pemerintah Pusat Hentikan Pengiriman Imgiran di Puncak

- 8 Agustus 2020, 15:35 WIB
Kawasan Puncak Bogor /dok
Kawasan Puncak Bogor /dok /Tim Dialektika 01/

PR BOGOR – Bupati Bogor, Ade Yasin meminta pemerintah pusat agar pengiriman imigran ke Puncak dihentikan menyusul maraknya kawain kontrak di kawasan Puncak Bogor.

Ade Yasin memastikan aktivitas kawin kontrak di Kampung Arab kawasan Puncak, Cisarua bukan perempuan asal Bogor.

Kampung Arab hanya sebuah istilah di masyarakat dan tidak diresmikan pemerintah daerah, nama aslinya kampung Sampay atau Warung Kaleng.

Baca Juga: Gadis 23 Tahun Palestina Ditembak Mati Militer Israel Kala Tengah Menutup Jendela, Kedua Negara Kaos

Selain itu, kawasan Warungkaleng berada di desa tugu selatan dan tugu utara, mulai terisi sekitar tahun 80-an.

Berkenaan dengan bertambahnya jumlah wisatawan timur tengah ke kawasan Puncak terdengar istilah kawin kontrak antara pendatang tersebut dengan wanita lokal dan melakukan kawin kontrak atau nikah mut'ah dengan wanita setempat.

Kawin kontrak menjadi sangat terkenal. Dulu yang melakukan kawin kontrak adalah gadis-gadis setempat dengan alasan kebutuhan ekonomi.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Diserang 3.000 Warganya, Rumah Benjamin Netanyahu Di Yerusalem Diblokade

Namun saat ini yang melakukan kawin kontrak bukanlah gadis setempat melainkan wanita tuna susila dan yang menjajakan di kawasan Puncak.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: PR Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x