Hari Cuci Tangan Sedunia, Kala Pandemi Covid-19 Ini Ternyata Warga Bogor Masih Abai Cuci Tangan

16 Oktober 2020, 19:20 WIB
Walikota Bogor, Bima Arya dalam kegiatan memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, Kamis, 15 Oktober 2020.*/Dok. Humas Bogor /

PR BOGOR – Pemerintah Kota Bogor turut serta memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober 2020 berkenaan dengan adanya pandemi Covid-19 saat ini.

Kegiatan yang berpusat di Taman Ekspresi, Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor dilakukan serentak secara virtual.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yane Ardian, menyampaikan, peringatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Terlebih adanya pandemi Covid-19, seperti sekarang.

Baca Juga: Tak Ada yang Tahu, Nikita Willy Dilamar Indra Priawan saat Makan Donut Kampung, Sempat Kandas Juga

“Kegiatan hari ini untuk mengingatkan kembali, bukan program baru bagi PKK. Karena cuci tangan pakai sabun dan dengan air mengalir ini merupakan salah satu indikator dari PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang merupakan program pokok PKK. Jadi PKK itu punya peran mensosialisasikan berbagai program, termasuk cuci tangan,” kata Yane, dalam keterangan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Kamis, 15 Oktober 2020.

Yane Ardian mengungkapkan, masih ada masyarakat yang abai dan menganggap mencuci tangan bukanlah hal yang penting.

Padahal, dalam masa pandemi ini, mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir merupakan cara efektif dan terjangkau untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Terbang ke Italia Usai Positif Covid-19, Cristiano Ronaldo Disebut Langgar Protokol Kesehatan

“Jadi, sarana CTPS wajib ada di setiap rumah. Jadi memang ini dipakai untuk mengingatkan bahwa semua rumah harus ada tempat cuci tangannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kepada keluarga di dalam rumah. Tadi saya cukup kagum anak-anak begitu antusias memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia walaupun melalui online.
Kebiasaan ini harus dimulai dari anak usia dini. Jadi keterlibatan anak-anak di sini sebagai simbol ke arah sana. Untuk membiasakan mereka juga,” tuturnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan, hasil survei yang dilakukan Pemkot Bogor bersama tim riset Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore menunjukan, banyak warga Bogor yang belum membiasakan diri cuci tangan dengan baik dan benar.

“Pandemi ini mengharuskan kita menerapkan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Dari tiga kebiasaan itu yang paling sulit untuk dilakukan atau yang tidak biasa adalah jaga jarak. Yang paling mudah atau paling sering dilakukan menurut warga Bogor adalah pakai masker. Nah cuci tangan ini juga masih banyak yang belum terbiasa,” kata Bima Arya.

Baca Juga: Proses Pra Nikah hingga Pernikahan Sempat Diundur, Nikita Willy Menangis Bahagia usai Akad Nikah

“Ada 8,1 persen warga yang mengaku jarang atau kadang-kadang cuci tangan. 59 persen sering cuci tangan dan 30 persen selalu cuci tangan. Padahal kan kita inginnya yang selalu cuci tangan ini 80 persen. Jadi PR nya adalah menjadikan cuci tangan ini kebiasaan,” lanjutnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kebiasaan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir ini harus terus didorong karena data di Kota Bogor menunjukan bahwa keluarga menjadi salah satu klaster penularan yang cukup tinggi.

Untuk diketahui, peringatan tersebut diikuti oleh ratusan anak dari berbagai wilayah di Kota Bogor secara virtual dan dilakukan gerakan serentak mencuci tangan di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Heboh Isu LGBT di Tubuh TNI, TB Hasanuddin: Sejak Dulu Sudah Ada walaupun Tak Seramai Sekarang

Turut hadir pula Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler