Sejarah dan Asal Usul Nama Tempat di Bogor, Nomor 8 Sangat Bikin Kaget!

PEMBRITA BOGOR - Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat, memiliki sejarah yang panjang dalam pemberian nama tempat-tempat di wilayahnya. Nama-nama tempat di Bogor umumnya dipengaruhi oleh kondisi geografis lingkungan sekitar, termasuk penggunaan nama tokoh terkenal, perilaku manusia, lingkungannya, serta tumbuhan dan hewan.

Seiring berjalannya waktu, banyak nama-nama tempat di Bogor yang hilang dan digantikan dengan nama-nama yang dianggap lebih modern. Dikutip PembritaBogor.com dari kanal Youtube Bogor Tempo Doeloe, inilah Sejarah dan asal usul nama daerah di Bogor.

Berikut sejarah dan asal usul nama daerah di bogor.

1. Masa Kerajaan

Penggunaan nama tempat di Bogor bisa merujuk pada masa kolonial atau masa kerajaan. Misalnya, Lebak Pilar, mengacu pada tempat yang terletak di bawah tubuh pilar berada di tengah kota dan memiliki lingkungan yang lembab. Ada juga nama tempat seperti Batu Tulis dan Lawang Saketeng, yang mencerminkan masa kerajaan.

Baca Juga: 7 Aplikasi Penghasil Uang yang Terbukti Membayar Tanpa Undang Teman, Tanpa Ribet!

2. Kondisi Alam dan Lingkungannya

Pemberian nama tempat di Bogor lainnya pun sering menggunakan gabungan dua patah kata yang mencerminkan kondisi alam dan lingkungan. Misalnya, Pasir Kuda, Tegal Gundil, Pasir Muncang, Gunung Gadung, Lebak Pilar, Gunung Batu, dan Warung Jambu Tegal lega.

Dalam pemberian nama tempat di Bogor, terdapat keberagaman unsur yang mencerminkan sejarah, budaya, dan lingkungan sekitar

3. Sesuai Ciri Khas

Bantar merupakan tempat dengan dasar sungai yang dangkal tapi arusnya lambat, sementara tempat dengan air yang cukup deras disebut Parung. Daerah ini kemudian berkembang menjadi kawasan pemukiman dan mendapatkan nama sesuai dengan ciri khasnya.

Contohnya adalah Bantarjati, Bantar Kambing, Bantar Peti, Parung Banteng, dan Parung Angsana.

4. Awalan "Ci" yang berarti Air

Banyak nama tempat yang menggunakan awalan "Ci" atau "Sungai" di Bogor, mengacu pada sungai-sungai yang melintasi daerah tersebut. Penggunaan kata "Ci" sering digabungkan dengan nama khas dari lokasi tersebut, baik itu nama hewan maupun tanaman. Misalnya, Ciawi yang berasal dari kata "Awi" atau bambu, begitu juga dengan Ciapus berasal dari kata "apus" atau bambu.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Terus Digodok, Puan Maharani: September 2023 Rancangannya Kelar

Contoh lainnya adalah Cimanggu yang menggunakan kata "Manggu" atau buah manggis. Mungkin dulunya di daerah ini banyak tumbuh pohon manggis dekat dengan aliran sungai. Hal serupa juga terjadi pada nama tempat seperti Cipakancilan dan Ciwaringin.

5. Nama yang Diambil dari Dataran Tinggi

Bogor juga memiliki daerah di dataran tinggi dengan tanah berbukit yang membentuk banyak air terjun, yang disebut Curug. Contohnya, Curug Nangka dan Curug Luhur.

6. Keunikan dari Kondisi Alam

Sementara itu, penggunaan satu patah kata biasanya didasarkan pada keunikan atau ciri khas daerah tersebut. Contohnya, Tajur, Bondongan, Dramaga, dan Empang. Untuk daerah yang berada di pinggiran sungai, biasanya diberi nama sesuai dengan kondisi alamnya.

Baca Juga: Sudah Terima Surat dari Mendagri, Iwan Setiawan: Saya Akan Menunggu Keputusan DPRD Kabupaten Bogor

7. Nama Tumbuhan

Selain itu, banyak kampung di Bogor yang diberi nama sesuai dengan nama-nama tumbuhan, seperti Gang Kelor dan Gang Menteng.

8. Nama Bangunan

Beberapa tempat juga menggunakan nama-nama bangunan, seperti Gang Masjid, Gang Maxim dan Gang Ledeng.

Dalam pemberian nama tempat di Bogor, terdapat keberagaman unsur-unsur yang mencerminkan sejarah, budaya, dan lingkungan sekitar. Nama-nama tempat tersebut menjadi bagian penting dari warisan kota yang kaya akan keindahan alam dan sejarahnya.

Bagaimanapun, asal-usul nama tersebut sudah ditetapkan berdasarkan kesepakatan masyarakat setempat dan memiliki dasar falsafahnya sendiri. Oleh karena itu, artikel ini hanya akan mengulas sisi keunikannya saja tanpa bermaksud menyinggung siapapun.