PEMBRITA BOGOR - Puasa Asyura merupakan puasa yang diadaptasi dari puasanya orang Yahudi. Hal itu sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas sebagai berikut:
ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
"Dari Ibnu 'Abbas radliallahuanhuma bahwa Nabi shallallahualaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan shaum hari Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata: "Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir'aun. Lalu Nabi Musa Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah". Maka Beliau bersabda: "Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka". Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummat Beliau untuk mempuasainya," (HR. Bukhari).
Baca Juga: Elon Musk Rencanakan Ganti Logo Burung di Twitter Jadi X, Ternyata Begini Alasannya
Hadits di atas disebutkan bahwa pada hari ke-10 bulan Muharram (atau dalam kalender lunisolar Ibrani yaitu tanggal 10 bulan Tishrei), merupakan peristiwa kemenangan Nabi Musa As dan Bani Israil atas Fir’aun dan bala tentaranya.
Sejarah Puasa Asyura dan Tasu'a di Bulan Muharam Beserta Dalilnya
Orang-orang Yahudi menyebut tanggal tersebut sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai bentuk syukur, umat Yahudi melaksanakan puasa pada hari tersebut.
Berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas ini juga, banyak yang berpendapat bahwa Rasulullah menganjurkan puasa Asyura setelah hijrah dari Mekah yang terinspirasi dari kebiasaan orang-orang Yahudi di Madinah.