dhika septiana puspa
PR BOGOR – Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, proses vaksinasi Covid-19 di Kota Bogor akan terus dilakukan.
Pemkot Bogor akan terus "injak gas" untuk vaksinasi Covid-19 di saat Bulan Ramadhan nanti.
Pemkot Bogor berpatokan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam proses vaksinasi.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Lawan Tim 'Ecek-ecek', Portugal Menang Tipis Berkat Gol Bunuh Diri
Berdasarkan fatwa tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim vaksinasi berjalan sesuai jadwal.
Vaksinasi warga Bogor akan tetap dilaksanakan pada pagi sang dan sore hari tertanggal 12 April 2021.
"Pada bulan Ramadhan tetap dilaksanakan vaksinasi untuk mengejar target sasaran tahap kedua,” jelas Dedie yang dikutip PRBogor.com dari Antara pada Rabu 24 Maret 2021.
Baca Juga: Daftar Lengkap Denda Tilang ETLE, dari Kurungan, Denda, Hingga Blokir STNK
“Tahap kedua ini terdiri dari orang yang bekerja pada pelayanan publik dan lansia (lanjut usia)," lanjutnya.
Pelaksanaan vaksinasi dibulan Ramadhan sesuai dengan program pemerintah.
Dimana pemerintah menetapkan bahwa vaksinasi dilakukan hingga akhir Juni 2021.
Proses dan prosedur vaksinasi pun tetap sama seperti sebelumnya.
Termasuk juga untuk waktu pelaksanaa dan target sasarannya tidak ada yang berubah.
"Bagi sasaran penerima vaksin yang memiliki kebutuhan khusus, seperti membutuhkan asupan makanan satu jam sebelum divaksin bisa saja dilakukan. Nanti, puasanya diganti pada waktu berikutnya," kata Didie.
Pemerintah Bogor menlakukan vaksinasi di bulan Ramadhan guna mendukung kebijakan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Dimana sang Wali Kota itu menargetkan dapat menyelesaikan vaksinasi tahap kedua hingga akhir Juni 2021.
Bima pun menetapkan sebanyak 109.000 sasaran penerima vaksinasi.
Menurut Bima, untuk mengejar target pelaksanaan vaksinasi, Pemerintah Kota Bogor akan meningkatkan intensitasnya.
Sebanyak 15 rumah sakit, 25 Puskesmas, klinik akan ditambah untuk pelaksanaan vaksinasi.
Adapun penambahan di gedung, mal, serta secara "drive thru" di GOR Pajajaran.
Jumlah sasaran penerima vaksinnya juga ditingkatkan, dari sekitar 3.000 orang per hari menjadi sekitar 7.000 orang per hari.***