Artinya, ikhlas beribadah semata-mata untuk mencari ridla Allah SWT. Inilah yang sering disebut dengan nafsul muthmainnah, yakni nafsu yang baik.
Sedangkan tangan kiri adalah simbol negatif berupa kejelekan yang didorong oleh keinginan yang jelek, seperti riya’, pamrih dan sombong. Inilah yang sering disebut dengan nafsul ammarah bis suu’.
Baca Juga: Bingung Mengatur Keuangan di Masa Pandemi? Ikuti Cara Kakeibo Ala Jepang yang Bijak dan Efektif
Kemudian, apakah sedekah yang dilakukan secara rahasia dan tidak diketahui orang lain dijamin pasti lebih baik daripada yang dilakukan secara terbuka?.
Jawabannya, belum tentu, sebab, baik buruk suatu amal tergantung pada keikhlasan, sedangkan keikhlasan itu terletak di dalam hati.
Bisa saja seseorang bersedekah dengan menggunakan anonim, seperti hamba Allah, tetapi dalam hati sebenarnya ia sangat membanggakannya. Ini bisa berarti riya’.
Sebaliknya, jika seseorang bersedekah secara terbuka, mencantumkan nama dan diketahui orang banyak, tetapi dalam hatinya tidak ada rasa pamer sedikitpun.
Al-Qur’an menyilakan sedekah dilakukan secara terbuka atau terang-terangan sebagaimana diperbolehkannya sedekah secara rahasia atau tertutup.
Baca Juga: 5 Ide Kegiatan Menyambut HUT RI ke-76 di Masa Pandemi Covid-19 Dilakukan Bersama Keluarga
Hal itu sebagaimana dinyatakan dalam surah Al-Baqarah, ayat 274:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرّاً وَعَلاَنِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ