Gempa terakhir, berkekuatan 4,8 magnitudo, dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa kejadian ini menjadi perhatian serius untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan guna meminimalisir risiko korban jiwa.
Daryono menjelaskan bahwa gempa dangkal di Sumedang berpotensi berbahaya, terutama jika pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk.
Ia mengingatkan pentingnya membangun rumah tahan gempa di wilayah rawan bencana gempa. Masyarakat juga diimbau waspada terhadap kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.
Baca Juga: Menara Kujang Sapasang Jadi Wisata Baru di Sumedang, Ini Akses Jalan dan Rute yang Bisa Dilewati
Selain itu, Daryono menegaskan bahwa informasi gempa harus berasal dari BMKG, bukan dari berita bohong atau hoaks.
Ia mengajak masyarakat untuk memperhatikan aspek ketahanan terhadap gempa saat mendirikan bangunan, mengingat Sumedang terletak di kawasan rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.***