Network
PR BOGOR - Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi mengimbau warga Majalengka, yang terpapar Covid-19, untuk menjalani perawatan di lokasi Isolasi Terpusat atau Isoter.
Tempat tersebut kata Edwin Affandi, jauh lebih aman dan nyaman bagi pasien yang terjangkit virus corona atau Covid-19.
Dia juga mengimbau dan mengajak masyarakat yang isoman untuk melakukan isolasi di isoter yang telah disediakan.
"Di lokasi isoter pasien langsung dalam pengawasan tenaga kesehatan,” ujar AKBP Edwin Affandi, Jumat 20 Agustus 2021.
Baca Juga: Hari Maritim Nasional Jatuh Pada Tanggal 21 Agustus dan 23 September, Simak Sejarah Lengkapnya
Menurutnya, dengan isolasi di isoter, maka dapat melindungi keluarga dan kerabat dari paparan virus corona.
Selain itu, isoter juga dilengkapi dengan segala fasilitas yang membuat masyarakat merasa nyaman dan tenang, sehingga pemulihan bakal cepat terjadi, jelas Edwin Affandi.
Oleh sebab itu, ia juga mendorong Forkopimda Majalengka, untuk menambah jumlah lokasi isoter, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada.
Serta, melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa isolasi di isoter lebih baik untuk percepatan pemulihan, ucapnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok, Sabtu, 21 Agustus 2021: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo dan Virgo
“Menambah tempat tidur di isolasi terpadu, seperti dengan memanfaatkan Balai Diklat, GOR dan Gedung sekolah," ujarnya.
Saat ini Polres Majalengka telah menyediakan isoter di lokasi Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLHK) di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.
Edwin Affandi, mengingatkan, bagi warga masyarakat Majalengka yang terpapar Covid-19 akan dilakukan isoter di Lokasi BDLHK tersebut.
Sementara, saat Edwin Affandi, melakukan peninjauan divlokasi isoter itu, terdapat sejumlah fasilitas yang tersedia, diantaranya ruangan Isoman sebanyak 20 kamar 40 bed. Setiap kamar terdiri dari dua bed isolasi.
Untuk itu, Edwin Affandi, menekankan kepada warga Majalengka, strategi mitigasi atau pengendalian Covid-19 yang harus diperkuat antara lain, protokol kesehatan yang ketat seperti 3M dan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment), jelasnya.
"Serta jangan lupa melakukan akselerasi atau percepatan vaksinasi," ucap Edwin Affandi. ***
