Ridwan Kamil Bilang Penting Bagi Pemimpin Terjun ke Masyarakat Kala Pandemi: Bayangkan Lagi Perang

10 Oktober 2020, 17:48 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (kiri). /Humas Jabar

PR BOGOR – Kasus Covid-19 di wilayah Jawa Barat hingga saat ini masih terus mengalami peningkatan yang signifikan. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memilih untuk berkantor di Depok

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mendapat kesempatan berbincang dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat.

Dalam wawancaranya, pria yang sapa diakrab Kang Emil ini menjelaskan, penanganan Covid-19 di Jawa Barat terbagi tiga geografis. Tiap tipe geografis membutuhkan penanganan berbeda.

Baca Juga: Testimoni Ridwan Kamil Jadi Relawan Vaksin Covid-19: Tak Ada Dampak, Jadi Jangan Terprovokasi Hoaks

“Geografis pertama itu adalah zona yang menempel Jakarta yakni Bodebek, geografis kedua Ibu Kota Jawa Barat dan sekitarnya, itu Bandung Raya. Sisanya dari 27 kota itu geografis ketiga,” ujar Ridwan Kamil seperti yang dikutip Pikiran-rakyat.com dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 9 Oktober 2020.

Lebih lanjut, ia mengatakan alasan dirinya memilih berkantor di Depok, karena setiap hari 75 persen kasus Jawa Barat datang dari zona Bodebek.

Selain itu, karena di Depok juga sedang ada Pilkada, lanjut Ridwan Kamil, bisa penuh konsentrasi mengurusi yang 75 persen itu sambil memastikan Pilkada lancar, sehingga tidak ada pelanggaran protokol atau penambahan klaster baru.

Baca Juga: Ardhito Pramono Bagikan Tips Jaga Komunikasi dengan Teman saat PSBB, Hindari Pertanyaan Basa-basi

Ridwan Kamil menceritakan, kehadiran pemimpin untuk turun ke lapangan di masa pandemi ini penting. Sebab, akan memberikan dukungan secara langsung kepada masyarakat.

“Covid-19 mengajarkan menangnya kita melawan Covid-19 tidak bisa hanya pemerintah. Covid-19 itu ibarat perang, coba bayangkan kita lagi perang. Kalau kita lagi perang, siapa yang harus turun? Ya semua orang,” katanya.

Dalam ceritanya, Ridwan Kamil mengaitkan persamaan perang konvensional dengan perang modern (Covid-19).

Baca Juga: Jurnalis Jadi Korban Oknum Polisi dalam Demo UU Cipta Kerja, Ingat Kerja Wartawan Dilindungi UU Pers

“Kalau dulu perang konvensional kan tentara di depan, sekarang dokter, tenaga kesehatan. Kalau lagi perang, yang punya harta menyumbang harta, sekarang juga sama, menyumbang APD dan masker. Kalau lagi perang beneran, yang punya ilmu bikin inovasi-inovasi, sekarang juga sama inovasi vaksin, obat ya segala rupa. Sisanya dia jadi relawan," tuturnya.

"Terakhir yang tidak bela negara dengan harta, ilmu dan tenaga, bela negaranya jangan jadi korban, gitu. Caranya jauhi kerumunan dan terus mematuhi anjuran 3M, yakni Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan,” sambung Ridwan Kamil.

Sebagai pemimpin, kata Ridwan Kamil, auranya harus optimis dan tetap semangat memimpin. Oleh sebab itu, berpartisipasi menjadi relawan vaksin Covid-19 untuk meyakinkan masyarakat.

Baca Juga: Fahri Hamzah Bilang BUMN Selalu Cari Laba, Padahal Bukan Itu Tugas Utamanya Bila Berlandaskan UU

Menurutnya, semangat kebersamaan harus hadir antara pemerintah dan masyarakat agar timbul optimisme (sense of hope) dalam situasi pandemi ini.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler