PEMBRITA BOGOR - Ada berapa jumlah keraton di Cirebon? Mari kita simak keberadaan 5 keraton di Cirebon, jelajah wisata budaya dan sejarah saat staycation di Kota Udang.
Keberadaan keraton di Cirebon menjadi hal yang unik dan juga penting karena berdasarkan sejarah kerajaan di Indonesia, Cirebon memiliki keraton yang banyak dengan lokasi yang berdekatan dalam satu wilayah.
Keraton adalah istana yang merupakan rumah atau kediaman seorang raja yang menguasai dan memimpin suatu wilayah.
Baca Juga: 5 Tempat Bubur Ayam Enak dan Lezat di Cianjur, Rekomendasi Bikin Kenyang saat Lapar Melanda
Informasi umum menyebutkan ada 3 keraton di Cirebon, sumber lain menyatakan bahwa sebenarnya ada 4 keraton.
Dan artikel ini akan mengupas keberadaan 5 keraton di Cirebon yang sebenarnya ada sebagai bagian dari jelajah wisata budaya dan sejarah saat staycation di Kota Udang ini.
Fakta Keberadaan 5 Keraton di Cirebon
Keberadaan keraton di Cirebon merupakan peninggalan Kesultanan Cirebon sebagai kerajaan Islam yang hingga kini bangunannya masih berdiri dan dilestarikan.
Seiring dengan perjalanan sejarah kerajaan Islam di Indonesia, Kesultanan Cirebon juga mengalami masa kejayaan dan juga kemunduran hingga saat ini menjadi 5 kepemimpinan. Hal inilah yang membuat jelajah wisata budaya dan sejarah bisa mengunjungi 5 keraton saat staycation di Cirebon.
Berikut ini akan disampaikan 5 keraton di Cirebon yang bisa anda kunjungi saat staycation di Kota Udang dalam rangka jelajah wisata budaya dan sejarah.
1. Keraton Kasepuhan
Keraton ini merupakan keraton pertama yang ada di Cirebon sejalan dengan berdirinya kerajaan Islam di Cirebon yakni Kesultanan Cirebon yang menjadi cikal bakal keberadaan kerajaan-kerajaan kecil lainnya.
Arsitektur Keraton Kasepuhan masih kental dipengaruhi kebudayaan Hindu walau sudah menjadi kerajaan Islam berupa Kesultanan Islam.
Struktur bangunan dan juga gapuranya memiliki bermacam ornamen dari keramik dengan motif khas yang banyak dipengaruhi oleh budaya Cina.
Awalnya keraton ini bernama Keraton Pakungwati dengan pendirinya Pangeran Cakrabuana (1430-1479) sebagai penguasa pertama Kesultanan Cirebon yang merupakan anak dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.
Baca Juga: WhatsApp Bakal Hadirkan Fitur Berbagi Layar, Mirip Aplikasi Zoom Meeting?
Seiring perjalanan sejarah, Kesultanan Cirebon harus terpecah belah, keturunan Pangeran Cakrabuana harus saling membagi kekuasaan dengan memecah kerajaan menjadi 3 bagian wilayah.
Di tahun 1677 Pangeran Raja Martawijaya dinobatkan sebagai Sultan Sepuh yang berkedudukan di Keraton Pakungwati yang kemudian menjadi Keraton Kasepuhan.
Sementara Pangeran Raja Kartawijaya dinobatkan sebagai Sultan Anom dengan membangun Keraton baru di bekas rumah leluhurnya, Pangeran Cakrabuana. Keraton baru tersebut kemudian disebut dengan nama Keraton Kanoman.
Baca Juga: Gegara Nyelonong, Pemotor NMAX Tewas Terlindas Truk Kontainer di Cilincing Jakut, Ngeri Euy!
2. Keraton Kanoman
Keraton Kanoman yang dibangun Pangeran Kartawijaya letaknya tidak terlalu jauh dari Keraton Kasepuhan, masih dalam wilayah yang sama di area Kesultanan Cirebon awal.
Struktur bangunan dan desain arsitektur Keraton Kanoman amat berbeda dibanding Keraton Kasepuhan. Bangunan Keraton Kanoman didominasi warna putih dengan hiasan keramik di dindingnya.
Ada sejumlah peninggalan bersejarah di keraton ini seperti kereta kuda, peralatan rumah tangga, dan berbagai jenis senjata para prajurit keraton di masa lalu.
3. Keraton Kacirebonan
Keberadaan Keraton Kacirebonan adalah akibat dari adanya perpecahan yang kembali terjadi dari anak keturunan Pangeran Cakrabuana.
Perpecahan di Keraton Kanoman membuat terbentuknya Keraton Cirebon dengan Sultan Cirebon sebagai pemimpinnya yang bertugas menjadi wakil Sultan Sepuh dari Keraton Kasepuhan.
Bangunan Keraton Kacirebonan memiliki nuansa perpaduan arsitektur khas Eropa, Cina, dan Arab.
Baca Juga: Subkontraktor Proyek Kereta Cepat Belum Dibayar Viral di Media Sosial, Begini Penjelasan KCIC
Kondisi dan tampilan bangunan Keraton Kacirebonan yang indah hingga hari ini merupakan hasil dari proses panjang renovasi, rehabilitasi, dan penambahan bagian dan bangunan baru di kompleks keraton sepanjang masa pemerintahan yang cukup lama.
4. Keraton Kaprabonan
Keraton Kaprabonan berdiri setelah Putra Mahkota Keraton Kanoman, Pangeran Adipati Kaprabon anak dari Sultan Anom I tidak bersedia menjadi raja, sehingga adiknya yang dinobatkan sebagai Sultan Anom II menggantikan ayahnya.
Setelah tidak bersedia menjadi raja, Pangeran Adipati Kaprabon memutuskan membangun sebuah pedepokan dalam rangka memperdalam ajaran agama Islam.
Dikemudian hari padepokan yang terus dilanjutkan oleh anak keturunan Pangeran Adipati Kaprabon, bertransformasi menjadi selayaknya sebuah keraton, Keraton Kaprabonan.
5. Keraton Gebang
Keraton Gebang didirikan oleh Pangeran Sujatmaningrat dari Keraton Kanoman.
Awalnya didirikan sebagai pusat pemerintahan di desa Gebang Kulon yang difungsikan pula sebagai gudang logistik Kesultanan Mataram dalam persiapan penyerbuan besar-besaran ke Batavia melawan pasukan VOC Belanda.
Setelah sempat hancur, pada tahun 1860 Pangeran Sujatminingrat membangun kembali Keraton Gebang dan selanjutnya dijadikan sebagai kediaman anak keturunannya hingga hari ini.
Dapatkan update berita pilihan seputar Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***