PR BOGOR - Persoalan akses jalan yang ditutup menuju SD Negeri 2 Tugu, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, ramai diperbincangkan.
Penutupan akses jalan ke SD Negeri 2 Tugu dilakukan oleh seorang warga yang diduga merupakan pemilik lahan atau jalan tersebut.
Karena jadi perbincangan, penutupan akses jalan SD Negeri 2 Tugu ini pun mendapat perhatian langsung dari Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum bahkan pihaknya sempat meninjau ke lokasi.
Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bogor.com dari laman Pemrov Jabar, Wakil Gubernur (Wagub) Uu Ruzhanul, menyarankan agar Pemerintah Kota dan DPRD Kota Tasikmalaya, mengadakan musyawarah.
"Segera bermusyawarah dengan pemilik lahan dan kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah ini," kata Uu Ruzhanul.
"Di sini perlu ada tindakan minimal dengan musyawarah dulu. Kalau tidak selesai dengan musyawarah ya mungkin pemerintah juga memiliki kewenangan," lanjutnya.
Menurut Uu Ruzhanul, permasalahan seperti ini hendaknya diselesaikan dengan jalur kearifan lokal, sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
"Kita kan hidup di Indonesia ada aturan, sosial kemasyarakatan, norma dan normatif yang harus dijadikan payung hukum," katanya.
Lebih lanjut Uu Ruzhanul mengatakan jika kasus ini tidak selesai di tingkat Pemerintah Kota, maka Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai koordinator kabupaten/kota bisa saja turun tangan.
"Agar tidak berlarut-larut dan jadi preseden buruk penyelenggaraan pendidikan di Jawa Barat," kata Uu Ruzhanul.
Baca Juga: BSU Rp1 Juta Sudah Dicairkan kepada Pekerja, Berikut Cara Cek Penerimanya
Sebagai informasi, bahwa akses jalan menuju SD Negeri 2 Tugu ditutup tembok oleh pemilik lahan pada saat sekolah tutup beberapa waktu lalu.
Karena siswa belajar daring di rumah pada masa pandemi Covid-19, pemilik lahan hanya menyisakan ruang setengah meter yang tidak memadai dipakai lalu lalang siswa.
"Tak hanya guru dan siswa, masyarakat pun tidak bisa lewat sehingga harus memutar jauh," ungkap Uu Ruzhanul.***