Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Menangis, Ibu Pelaku Teror di Gereja Prancis Syok saat Tahu Anaknya Sudah Merenggut 3 Nyawa'.
Kakak Brahim bernama Yassin menjelaskan, saat tiba di Nice adiknya berniat untuk mencari orang Tunisia lain agar bisa mendapatkan tempat tinggal atau pekerjaan.
"Dia bilang dia baru saja tiba dan dia tidak mengenal siapa pun di sana, dia bilang dia akan meninggalkan gedung di pagi hari dan mencari orang Tunisia untuk diajak bicara dan melihat apakah dia bisa tinggal bersama mereka atau mencari pekerjaan," ujar Yassin.
Baca Juga: 5 Negara Islam yang Kecam Keras Pernyataan Kontroversial Emmanuel Macron
Diketahui Brahim pernah ditangkap karena penganiayaan menggunakan senjata tajam empat tahun lalu saat masih remaja.
Saat ditemui di kediaman keluarganya di Kota Thina, Tunisia, sang ibu menangis mengetahui Brahim menjadi tersangka aksi teror di Prancis.
Gamra mengaku bahwa seluruh keluarga tidak mendengar kabar Brahim sejak September 2020 lalu saat dia memutuskan berlayar ke Lampedusa, Italia sebuah tempat kedatangan para imigran Eropa.
Baca Juga: Tata Janaeeta Unggah Foto Pernikahan Meski Belum Go Publik dengan Brotoseno, Maia Estianty: Halu!!!
"Saya ingin bekerja seperti orang lain dan menikah, membeli rumah dan mobil sama seperti siapa pun," ungkap Yassin, mengatakan keinginan sang adik.
Tetangganya berkata, Brahim menjual bensin untuk menghasilkan uang guna membayar penyelundup dan membawanya ke Eropa.