PR BOGOR - Sekira tujuh pimpinan Al-Qaeda dibunuh Amerika Serikat dalam serangan udara pekan lalu ketika mereka bertemu didekat Idlib.
Juru bicara Komando Pusat, Mayor Beth Riordan, mengatakan aksi pemogokan itu dilakukan pada 22 Oktober.
Kendati begitu, para pemimpin yang dibunuh tersebut tidak diidentifikasi lebih lanjut.
Baca Juga: Akui Memang Muak dengan 'Serangan' Prancis, Mahathir: Muslim Tak Pernah Balas Dendam Isu Masa Lalu
"Penghapusan para pemimpin AQ-S ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih lanjut dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, mitra kami, dan warga sipil yang tidak bersalah," kata Riordan sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Middle East Monitor, Jumat, 30 Oktober 2020.
"Dengan sekutu dan mitra kami, kami akan terus menargetkan al Qaida dan organisasi teroris lainnya," dia menambahkan.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), 17 anggota Al-Qaeda dipastikan tewas dalam sebuah serangan.
Baca Juga: Sebut Berdiri dengan Sekutu Tertua, AS Bela Prancis, Trump: Teroris Islam Radikal harus Dihentikan
Kelompok yang berbasis di Inggris itu mengatakan serangan itu menargetkan makan malam para jihadis di desa Jakara di daerah Salqin.