Dia menilai, mungkin langkah selanjutnya pemerintah bakal ramai-ramai menyambut barang-barang impor lainnya menuju Mota Ain, menyambut kedatangan rombongan truk dari pintu keluar Kupang, Nusa Tenggara Timur, perbatasan Timor Leste dan Indonesia.
"Mungkin minggu depan untuk menunjukkan prestasinya Menteri akan pergi ke perbatasan darat di Mota Ain untuk menyambut kedatangan truk dari Kupang (Indonesia) membawa berbagai macam barang dagangan seperti mie super dan rokok?" kata Jose Ramos Horta menyindir pemerintahan Taur Matan Ruak.
Baca Juga: Korban, LHI Diperiksa Polisi Soal Pengakuan Pelcehan Seksual oleh Oknum Dokter di Bandara Soetta
Diketahui, Timor Leste mengimpor sekira 6.000 ton beras dari Vietnam. Sayangnya kebijkan ini mendapatkan sorotan dari publik setempat.
Pasalnya, beras yang diimpor Pemerintahan Taur Matan Ruak sudah tidak layak konsumsi, yakni beras pecahan 15 persen yang sudah berkurang kadar gizinya.
Kendati begitu, Timor Leste berani mengeluarkan ribuan dolar demi mengimpor ribuan ton beras pecah itu dari Vietnam.
Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pemerasan Rapid Test di Bandara Soetta, Kasus Pelecehannya Juga Ditelusuri
Sebagian menilai, kebijakan ini tak ubahnya menipu petani, mempromosikan hasil pertanian lokal namun mengimpor beras pecah yang sudah tidak layak.
Indeks Kelaparan Global tahun 2017 menunjukkan negara yang baru merdeka tahun 2002 ini termasuk dalam kategori kelaparan serius di dunia.
Rendahnya indeks kelaparan ini dampak dari buruknya produktivitas pertanian, rendahnya pendapatan, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.