Timor Leste Ketir-ketir Soal Keuangan, Xanana Gusmao Berkata Biarkan Perdana Menteri Mundur Alami

- 21 September 2020, 16:20 WIB
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations /

PR BOGOR - Bank Sentral Timor Leste (BCTL) mencatat, negaranya masih mempunyai nilai kekayaan dari sektor perminyakan sebesar USD18,4 miliar setara Rp271,918,543,187,709.00 untuk nilai kurs Rp14,778.18 di bank New York.

Publik Timor Leste ketakutan, sebagian juga prihatin dengan keberlanjutan keuangan Timor Leste khusunya untuk pemerintahan yang tengah berjalan saat ini. Terlebih anggaran tahun 2021, pemerintah merencanakan senilai USD1,4 miliar.

Kementerian Keuangan pada Agustus 2020, memaparkan rencana anggaran negara tahun 2021 dalam seminar yang digelar di Auditorium Xanana Gusmao, Kementerian Keuangan, Dili.

Baca Juga: NCT 2020 Mega Proyek: 2 Anggota Baru, Bulan Depan Siap Rilis MV Make a Wish

Seminar itu mengambil tema 'Anggaran untk pemulihan dan memperkat pembangunan' bertujuan untuk memaparkan semua prioritas pembangunan nasional berdasarkan program pemerintah, rencana strategis pembangunan nasional, semua tujuan dari rencana pembangunan keberlanjutan, prestasi politik keuangan, dampak Covid-19, dan rencana pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 untuk bisa menentukan paket fiskal di tahun 2021 yang terpadu bagi kebutuhan riil negara.

Menteri Keuangan, Fernando Hanjam dalam seminar itu mengatakan, kegiatan itu menjadi refleksi bagi pemerintah untuk menyiapkan anggaran yang proprsional untuk tahun 2021.

Ini menjadi penting sebagai upaya untuk merestrukturisasi ekonomi pascapendemi Covid-19, juga menjamin keberlanjutan dari pembangunan dan prestasi kerja publik yang berkualitas untuk rakyat banyak.

Baca Juga: Menyusul Menteri Agama Positif Covid-19, Akses Diperketat, Pegawai WFH dan Wamenag Ambil Alih Tugas

Membuka seminar itu, Perdana Menteri Taur Matan Ruak mmengingatkan, tahun 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan, karena dulu APBN tidak lolos di Parlemen Nasional, memaksa negara hanya menggunakan dana dua desimal dengan situasi politik baru di parlemen untuk mendukung pemerintah, tanpa pemilihan awal.

Halaman:

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Oekusi Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x