Ketika kisruh siapa yang harus bertanggung jawab dengan ledakan ini, sejumlah pihak justru seolah tak mau disalahkan.
Menteri Pekerjaan Umum Michel Najjar mengatakan kepada Al Jazeera, dia hanya mengetahui keberadaan bahan peledak yang disimpan di pelabuhan Beirut 11 hari sebelum ledakan.
Baca Juga: Lebanon Berduka, Kerusakan Akibat Ledakan Hebat di Pelabuhan Beirut Capai Miliaran Dolar Amerika
Dia mengetahui adanya bahan peledak di pelabuhan melalui laporan yang diberikan kepadanya oleh Dewan Pertahanan Tinggi negara itu.
"Tidak ada menteri yang tahu apa yang ada di hanggar atau kontainer, dan bukan tugas saya untuk mengetahuinya," kata Najjar dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari Al Jazeera.
Najjar menyebut, pihaknya sudah menindaklanjuti masalah tersebut usai mengetahui ada bahan peledak yang tersimpan di tempat tersebut.
Baca Juga: Setiap 15 Detik 1 Orang Meninggal Dunia Akibat Pandemi Corona, Sementara 247 Orang Tewas Per Jamnya
Akan tetapi pada akhir Juli, pemerintah Lebanon memberlakukan lockdown di tengah peningkatan cepat kasus Covid-19.
Najjar akhirnya berbicara dengan manajer umum pelabuhan, Hasan Koraytem, memintanya mengirimkan semua dokumentasi yang relevan, sehingga bisa menyelidiki masalah ini.