MBS begitu putra mahkota itu disapa perlahan sudah melakukan reformasi di bidang ekonomi di Arab Saudi untuk mengakhiri kecanduannya kepada hasil bumi berupa minyak.
Baca Juga: Meski Sejumlah Kader Kecewa, PDIP Solo Tetap harus Perjuangkan Gibran Menang di Pilwakot 2020
Pangeran berusia 34 tahun itu memang populer di kalangan pemuda Arab Saudi. MBS mendapatkan banyak pujian karena perlahan merubah sistem konservatif Kerjaan Arab Saudi dalam hal mengurangi pembatasan sosial.
MBS memberikan lebih banyak hak kepada perempuan dan berjanji untuk mendiversifikasi ekonomi di negaranya.
Bagi para pendukung raja, keberanian MBS di dalam dan di luar negeri ini merupakan perubahan yang disambut baik, setelah beberapa dekade penuh kehati-hatian, stagnasi, dan dithering.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Update Covid-19 Indonesia Kamis 23 Juli, Total Capai 93.657 Kasus Positif
Tetapi kontrol negara atas media dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di kerajaan membuatnya sulit untuk mengukur tingkat antusiasme domestik.
Reformasi sosial yang dilakukan oleh pihak kerjaan bermula ketika Mohammed Bin Salman diangkat menjadi putra mahkota pada tahun 2017.
Atas pengangkatannya itu, MBS sudah melakukan beberapa reformasi, menjadikan masyarkat Arab Saudi yang sebelumnya sangat konservatif menjadi terbuka.