Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Hubungan Makin Tegang, FBI Sebut China Jadi Ancaman Terbesar Bagi AS'.
Hal itu disampaikan Wray dalam pidatonya di Institut Hudson di Washington, sebagaimana diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, Selasa 7 Juli 2020.
Wray dalam pidato selama hampir satu jam itu menguraikan gambaran yang jelas tentang campur tangan Tiongkok.
Baca Juga: Buntut Kasus Rhoma Irama Manggung di Bogor, Bupati Ade Yasin Diancam Dipolisikan Penyelenggara
Termasuk soal kampanye spionase ekonomi yang luas, pencurian data dan moneter serta kegiatan politik ilegal. Bahkan disebutkannya, Tiongkok menggunakan suap dan pemerasan untuk mempengaruhi kebijakan AS.
"Kami sekarang sudah mencapai titik di mana FBI kini membuka kasus kontra-intelijen baru terkait Tiongkok setiap 10 jam," kata Wray.
"Dari hampir 5.000 kasus kontra-intelijen aktif saat ini yang sedang berlangsung di seluruh negeri, hampir setengahnya terkait Tiongkok," sambungnya.
Baca Juga: Menyusul Moratorium Lowongan CPNS 5 Tahun ke Depan, Sri Mulyani Hentikan Rekrutmen Bagi Lulusn STAN
Lebih lanjut Wray mengungkapkan, Presiden Tiongkok Xi Jinping telah mempelopori program yang disebut "perburuan rubah".
Program ini menargetkan warga negara Tiongkok yang tinggal di luar negeri, yang dipandang sebagai ancaman bagi negaranya.