WHO Dikabarkan Sudah Temukan Vaksin Pertama Virus Corona, Mulai Disuntikkan di Afrika Selatan

- 26 Juni 2020, 07:22 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut dunia dalam fase baru dan berbahaya akibat pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut dunia dalam fase baru dan berbahaya akibat pandemi Covid-19. /REUTERS//REUTERS

PR BOGOR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan telah menemukan vaksin pertama untuk pandemi Covid-19.

Penelitian dan pengembangan vaksin ini dilakukan di Uiversitas Oxford. Kini uji coba besar-besaran tengah dilakukan di tiga negara, yakni Afrika Selata, Inggris, dan Brasil.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Kamis 25 Juni 2020, Afrika Selatan menjadi negara uji coba pertama lantaran hampir sepertiga kasus dari total kasus di benua ini berasal dari negara itu.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Beberkan Doa Penyelamat, Amalkan 3 Bacaan Ini agar Terlindung dari Fitnah Dajjal

Ada lebih 106.000 kasus terkonfirmasi Covid-19, sementara total kasus kematian mencapai 2.100 orang.

Selasa 23 Juni 2020, Afrika Selatan mencatat 111 kematian, termasuk angka yang paling besar berdasarkan kasus harian di negara itu.

Benua Afrika sekarang memiliki hampir 325.000 kasus karena negara-negara melonggarkan pembatasan di bawah tekanan ekonomi.

Baca Juga: Usai Dikunjungi AHY, Ketua PBNU Said Aqil Tak Permasalahkan Warga NU Bergabung di Partai Demokrat

Pandemi virus corona tertunda di Afrika tetapi semakin cepat dan mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kasus dan jumlah kematian.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'WHO Dikabarkan Sudah Temukan Vaksin Pertama Covid-19, Mulai Disuntikkan dan Diuji di Tiga Negara Ini'.

“Kamerun, Uganda, Tanzania, Kenya, dan Afrika Selatan semuanya telah berupaya mengembangkan kemampuan uji klinis,” kata Salim Abdool Karim, ketua komite penasihat menteri Afrika Selatan untuk Covid-19.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize, mengatakan, negaranya tidak hanya membutuhkan vaksin Covid-19 tetapi juga ingin terlibat dalam pengembangannya.

Baca Juga: 5 Hari Menjelang RUN BTS! Episode 106, Army Marah V Kenakan Pakaian Berbulu Dilengkapi Mahkota

"Kami tidak hanya membutuhkan tetapi mampu berpartisipasi ketika dunia berlomba untuk mendapatkan vaksin,” kata Zweli Mkhize.

Para pemimpin di Afrika secara terang-terangan telah menilai, pasokan medis selama pandemi Covid-19 ke Afrika sangatlah kurang dan jumlahnya jauh lebih kecil dibanding benua-benua yang lain.

Mengenai hal ini, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak agar pasokan awal vaksin Covid-19 dikerahkan di tempat yang paling dibutuhkan, daripada berdasarkan pada kemampuan untuk membayar.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Update Covid-19 di Indonesia Kamis 25 Juni, Kasus Virus Corona Tembus 50.000 Orang

Tedros juga mengumumkan, pada minggu ini, 54 negara di Afrika sekarang memiliki kapasitas lab untuk menguji virus corona.

Pada bulan Februari, hanya dua negara Afrika yang dapat menguji virus tersebut. Kasus virus pertama di benua itu dilaporkan pada 14 Februari.

Junior Mhlongo, di Johannesburg merasa sedikit takut setelah mengikuti program vaksinasi itu.

Baca Juga: Garut Antikomunis Desak Presiden Jokowi Batalkan RUU HIP, Bukan Lagi Minta Ditunda tapi Dicabut

Namun, keikut sertaannya dalam uji coba itu, untuk menghilangkan rasa penasaran atas respon vaksin Covid-19 pengembangan Universitas Oxford itu.

"Saya ingin tahu apa yang terjadi dengan vaksin ini sehingga saya dapat memberi tahu teman-teman saya dan orang lain apa yang sedang terjadi dengan penelitian ini," kata Mhlongo.*** (Abdul Muhaemin/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x