Siaran Media TV Hongkong Sebut Kim Jong-un Wafat, Simak Penjelasanya

- 26 April 2020, 16:34 WIB
Trump ucapkan selamat ulang tahun untuk Kim Jong Un.*
Trump ucapkan selamat ulang tahun untuk Kim Jong Un.* /Handout/Getty Images

PIKIRAN RAKYAT BOGOR - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un kini tengah menjadi sorotan publik Internasional setelah sebelumnya beredar kabar mengenai kondisi kesehatannya yang memburuk.

Namun, baru-baru ini sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Post, siaran TV Hong Kong atau Hong Kong Satellite Television (KHSTV) mengabarkan terkait meninggalnya Kim Jong-un, Minggu 26 April 2020.

Tudingan kematian yang menimpa pemimpin negaranya itu hingga saat ini belum dikonfirmasi oleh media Korea Utara.

Baca Juga: Sejumlah Negara Dikabarkan Buang Jenazah Pasien COVID-19 ke Laut, ini Faktanya

Wakil direktur HKSTV mengungkapkan, jaringan siaran langsung yang didukung Beijing di Hongkong, mengklaim bahwa Kim Jong Un sudah meninggal bukan tanpa dasar.

Media Hongkong menyebut mereka mengutip dari 'sumber yang solid' atau sumber yang terpercaya. Namun, muncul pertanyaan publik mengenai eksistensi media Korea Utara yang seolah hening terkait kabar mengenai wafatnya pemimpin negara mereka.

Diketahui bahwa media Korea Utara hanya menampilkan berita harian yang tak bertanggal, berisi pencapaian-pencapaian Kim Jong Un selama memimpin negeri semenanjung Korea itu.

Baca Juga: Kim Jong-un Dikabarkan Mengidap Penyakit Kronis, Simak Penjelasannya

Hal ini menimulkan spekulasi bahwa media Korut seolah bungkam diam seribu bahasa dan terkesan menutup-nutupi kondisi kesehatan Kim Jong-un.

Selain siaran TV Hongkong yang menampilkan berita kontroversial tersebut, sejumlah laporan lain yang juga belum dikonfirmasi keberannya berasal dari sumber senior Partai Komunis Beijing mencuat ke permukaan publik.

Dalam laporannya mereka menyebutkan bahwa kematian Kim Jong Un terjadi karena kesalahan dokter yang ceroboh ketika memasukan stent ke dalam jantung Kim saat tengah melakukan operasi kardiovaskuler.

Sumber artikel dari tasikmalaya.pikiran-rakyat.com dengan judul "Saat Trump Sebut Kritisnya Kim Jong Un Palsu, TV Hongkong Berani Siarkan Berita Kematian"

Disebutkan pula bahwa alasan kecerobohan tersebut dikarenakan dokter tersebut bergetar saat menangani Kim.

Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com sebelumnya, rumor terkait kondisi kesehatan Kim Jong Un yang mengkhawatirkan bermula saat Kim nampak absen di beberapa gelaran penting negara.

Diantaranya adalah ketika Kim absen menghadiri perayaan ulang tahun sang kakek yang merupakan pendiri Korea Utara, pada 11 April 2020 lalu, padahal sebelumnya Kim tak pernah absen dalam acara pesta keluarga yang di gelar secara besar-besaran.

Baca Juga: Iran Lakukan Peluncuran Satelit Militer, Mike Pompeo: ini Berbahaya dan Provokatif

Daily NK, sebuah berita online berbasis di Seoul juga menyebutkan bahwa Kim Jong Un sedang dalam masa pemulihan dari operasi 12 April 2020 lalu.

Namun, hingga saat ini informasi pasti terkait kondisi Kim Jong-un masih belum diketahui karena Korea Utara memblokade setiap pemberitaan terkait negara tersebut, begitu pun dengan kondisi kesehatan pemimpinnya.

Sumber intelijen AS mengatakan kepada New York Post, ada kekhawatiran kesehatan Kim Jong Un memburuk, meski laporan ini belum kredibel.

Baca Juga: Ini Fakta Sebenarnya Pria yang Hancurkan TV Saat Najwa Shihab Wawancarai Presiden Jokowi

Pemberitaan kontroversial yang menjadi perbincangan dunia Internasional juga memantik Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk ikut berkomentar. Dirinya menyatakan bahwa berita itu bohong.

Trump yakin dan berharap pemimpin diktraktor Korea Utara itu dalam keadaan baik-baik saja, hanya sedang mengikuti prosedur pemulihan dari operasi jantung yang telah dilakukannya.

Namun, Trump tak menampik telah menyiapkan ragam rencana darurat sebagai wujud respon kematian Kim Jong Un jika memang benar adanya. Hal ini dikarenakan Korut akan mengalami masa-masa keguncangan ekonomi saat ditinggalkan Kim.

Baca Juga: COVID-19 Masih Meluas, Warga Amerika Serikat Malah Serbu Pantai

Selain Korea Utara sendiri, Amerika Serikat dan Tiongkok serta negara lain yang tengah menjalin kerjasama dengan Kim Jong-un juga akan menerima dampak yang signifikan apabila informasi terkait kematian Kim Jong-un memang benar.***

Editor: Miftah Hadi Sopyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x