PR BOGOR – Pemerintahan Taliban menjamin seluruh perempuan Afganistan bisa dan diizinkan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi atau universitas.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Abdul Baqi Haqqani, yang ingin meyakinkan warga Afganistan yang berusaha membangun kembali negara tersebut paska peperangan beberapa dekade terakhir.
Menurut Haqqani, wanita sudah diizinkan belajar di universitas dengan catatan ada pemisahan gender dan wajib berpakaian berdasarkan syariah Islam.
Baca Juga: BTS Sabet 3 Penghargaan di MTV Video Music Awards 2021, Salah Satunya Group of the Year
Haqqani juga mengatakan, selama menjalankan proses pembelajaran, siswan perempuan nantinya wajib diajar oleh dosen maupun guru perempuan.
"Alhamdulillah kami memiliki jumlah guru perempuan yang tinggi. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Semua upaya akan dilakukan untuk menemukan dan menyediakan guru perempuan untuk siswa perempuan," kata Haqqani seperti dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari Reuters Senin, 13 September 2021.
Masalah pendidikan perempuan di Afgnistan telah menjadi salah satu pertanyaan sentral yang dihadapi Taliban.
Baca Juga: 10 Link Twibbon HUT ke-388 Kabupaten Karawang, Lengkap dengan Tata Cara Penggunaanya
Mereka berusaha untuk meyakinkan dunia bahwa Taliban telah berubah sejak aturan fundamentalis keras yang mereka terapkan pada 1990-an, dimana perempuan sebagian besar dilarang belajar atau bekerja di luar rumah.
Pejabat Taliban mengatakan, perempuan akan dapat belajar dan bekerja sesuai dengan hukum syariah dan tradisi budaya lokal.
Tetapi, aturan aturan berpakaian bagi perempuan akan berlaku dengan ketat, seperti penggunaan jilbab bercadar.