Demo Anti-Kudeta di Myanmar Tewaskan 34 Orang, Ratusan Orang Termasuk Jurnalis Ditangkap

- 4 Maret 2021, 10:40 WIB
Seorang massa aksi di Myanmar tampak tangan terbogor dan mendapat perlakuan tegas dari aparat di Yangon, 27 Februari 2021.
Seorang massa aksi di Myanmar tampak tangan terbogor dan mendapat perlakuan tegas dari aparat di Yangon, 27 Februari 2021. /Reuters/STRINGER Area lampiran/

Menurut laporan AP News, jumlah kematian tersebut merupakan tertinggi sejak pengalihan kekuasaan Aung San Suu Kyii pada 1 Februari 2021 lalu.

Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, para aparat menembakkan ketapel ke arah pengunjuk rasa, bahkan mengejar hingga memukuli kru ambulans.

Sejak kudeta militer, para demonstran terus membanjiri jalan-jalan kota di seluruh negeri.

Baca Juga: Hasil Swiss Open 2021: 4 Pebulutangkis Indonesia Melaju ke Babak 16 Besar

Bahkan jumlah mereka semakin banyak meskipun berbagai upaya serangan yang dilancarkan aparat.

Mulai dari menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam untuk membubarkan massa, dan menangkap pengunjuk rasa secara massal.

Meningkatnya tindakan keras telah menyebabkan peningkatan upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis politik Myanmar.

Namun dengan kematian melonjak pada Rabu kemarin, masih belum dipastikan apakah hal ini akan mengubah dinamika.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperkirakan akan mengadakan pertemuan tertutup mengenai situasi yang terjadi di Myanmar pada Jumat, 5 Maret 2021.

Meski begitu, upaya koordinasi dari PBB tampaknya akan berlangsung sulit karena dua anggota tetap Dewan Keamanan, China dan Rusia, hampir pasti akan memveto itu.

Halaman:

Editor: Rizki Laelani

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah