Mencekam, 3 Orang Tewas dalam Kerusuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol AS

- 7 Januari 2021, 14:27 WIB
Massa yang Mengaku sebagai Pendukung Donald Trump Geruduk Gedung Capitol pada Rabu, 6 Januari 2021 waktu AS /Twitter.com/@Spartanicusz
Massa yang Mengaku sebagai Pendukung Donald Trump Geruduk Gedung Capitol pada Rabu, 6 Januari 2021 waktu AS /Twitter.com/@Spartanicusz /

PR BOGOR - Kepolisian Washington DC di Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa tiga orang lainnya meninggal dunia akibat situasi darurat medis di dekat Gedung Capitol AS.

Dengan demikian, sedikitnya empat orang tewas saat penyerbuan terjadi terhadap Gedung Capitol yang menjadi kantor parlemen AS ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert Contee, dalam konferensi pers terbaru pada Rabu, 6 Januari 2021 malam waktu AS.

Baca Juga: Sudah Dibuka, Cara Klaim Token Listrik Gratis dari PLN Login www.stimulus.pln.co.id atau WhatsApp

Contee tidak menyebut secara spesifik apakah ketiga orang yang meninggal itu terlibat langsung dalam aksi penyerbuan Gedung Capitol AS.

"Satu wanita dewasa dan dua pria dewasa tampaknya mengalami situasi darurat medis secara terpisah, yang mengakibatkan kematian mereka," ucap Contee.

Selain itu,  banyak pejabat tinggi lainnya di Gedung Putih yang masih mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, termasuk penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan wakilnya, Matthew Pottinger.

Baca Juga: Fadli Zon Angkat Bicara Setelah Tertangkap Basah Diduga 'Like' Video Porno di Twitter

Stephanie Grisham mengundurkan diri sebagai kepala staf untuk ibu negara setelah pendukung Presiden Donald Trump memaksa masuk dan menduduki Capitol AS, dalam upaya untuk memblokir Kongres yang akan mengesahkan hasil pemilihan presiden.

“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih dan saya sangat bangga telah menjadi bagian dari misi Ny. Trump untuk membantu anak-anak di mana saja dan bangga atas banyak pencapaian administrasi ini," kata Grisham dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari laman Reuters.

Sebagaimana Grisham, yang menghabiskan satu tahun sebagai sekretaris pers Gedung Putih sebelum menjadi kepala staf ibu negara.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Drama Korea True Beauty Episode ke-8 Tayang Malam Ini: Ju Kyung Sedih Kenapa Ya?

Kendati demikian, ia tidak mengatakan apakah pengunduran dirinya sebagai reaksi atas kerusuhan di ibu kota negara.

Akan tetapi sumber yang mengetahui keputusannya mengatakan aksi tersebut adalah pukulan terakhir baginya.

Sementara itu, Sekretaris sosial Gedung Putih Rickie Niceta, juga mengundurkan diri.

Baca Juga: Ngaku Bersalah hingga Hampir Menangis, Gisel Minta Maaf, Sebut Nama Gempi, Gading Marten, dan Wijin

Lalu begitu pula wakil sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Matthews, sebagaimana keterangan yang diperoleh Reuters.

Kemudian O'Brien juga mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, seperti halnya Pottinger, wakil penasehat keamanan nasional yang telah menjadi kunci suara penasihat atas kebijakan China dan pemerintahan.

"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence bahwa saya bangga telah bersama melayaninya hingga saat ini," kata O’Brien.

Baca Juga: Upaya Kurangi Penyebaran Penularan Covid-19, LIPI Kembangkan Minuman Berbasis Herbal

Di sisi lain ada pula obrolan di dalam Gedung Putih, bahwa wakil kepala staf Chris Liddell mungkin mengundurkan diri, akan tetapi saat dimintai keterangan pihak staf di sana menolak mengkomentari hal tersebut.***

Editor: Yuni

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x