PM Inggris Boris Johnson Jalani Isolasi Mandiri Lagi, Jubir Beberkan Penyebabnya

16 November 2020, 17:34 WIB
PERDANA Menteri Inggris, Boris Johnson.* /Instagram.com/@borisjohnsonuk/

PR BOGOR - Juru bicara Perdana Menteri Inggris mengabarkan kondisi terkini Boris Johnson yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Jubir mengatakan, Johnson dalam keadaan sehat dan akan mengikuti aturan, serta melakukan isolasi mandiri.

"Dia akan terus bekerja dari Downing Street, termasuk memimpin tanggapan pemerintah terhadap pandemi virus corona. Perdana Menteri akan mengikuti aturan dan mengisolasi mandiri," jelas juru bicara Boris Johnson.

Baca Juga: Soroti Denda Habib Rizieq, Wagub DKI: Semua Terancam, Gak Pilih Kelompok Mana, Agama Apa

Baca Juga: Sesalkan Pelanggaran Prokes Covid-19, Mahfud MD 'Pemerintah Minta Aparat Tidak Ragu Bertindak Tegas'

Baca Juga: Patahan Megathrust Mentawai Picu Gempa dan Tsunami hingga 10 Meter di Padang, Begini Penjelasan BPBD

Johnson bertemu dengan anggota parlemen di Downing Street pada Kamis, 12 November 2020.

Termasuk Lee Anderson, seorang anggota Partai Konservatif yang kemudian menunjukan gejala Covid-19 dan dinyatakan positif.

Pemimpin Inggris itu berharap untuk mengambil kembali inisiatif, setelah drama minggu lalu di Downing Street.

Baca Juga: Mengancam Ekosistem di Bumi, Asteroid Raksasa Sebesar Monas Diperkirakan Berpeluang Tabrak Bumi

Baca Juga: 8 Selebriti Korea yang Juga Aktivis Lingkungan, Ada BTS hingga Pemeran Reply 1988

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-30, Gisel dan Wijin Pamer Kemesraan

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-tasikmalaya.com sebelumnya dalam artikel "Kontak Langsung dengan Pasien Positif Covid-19, Boris Johnson Isolasi Mandiri", kantor Johnson mengatakan bahwa Dominic Cummings, penasihat paling kuat perdana menteri, Jumat, 13 November 2020.

Selain itu juga merupakan sesama veteran referendum Brexit, akan berhenti bekerja untuk Boris Johnson bulan depan.

Surat kabar akhir pekan penuh dengan laporan perselisihan sengit antara faksi-faksi yang bersaing di Downing Street yang menunjukan pemerintahan yang sedang kacau.

Baca Juga: Suga BTS Beri Ramalan Kepada Jimin, Ternyata Ada yang Jadi Kenyataan

Baca Juga: ARMY Harus Tahu Spring Day Bercerita Tentang Pengalaman Salah Satu Member BTS, Kira-Kira Siapa Ya?

Baca Juga: Sehari Bisa Makan 8 Kali, Suga Sebut Bentuk Badan V Mirip Persegi

Dalam upaya untuk menunjukkan bahwa dia tidak terganggu dengan adanya pergolakan, kantornya mengatakan bahwa Johnson akan membuat serangkaian 'pengumuman kritis'.

Pengumuman itu dilakukan selama dua minggu ke depan, tentang masalah dari green policy hingga kembali ke peraturan regional Covid-19 mulai 2 Desember 2020.

Johnson telah mendapat tekanan dari dalam partainya untuk tidak memperpanjang kebijakan yang dapat merusak secara ekonomi.

Baca Juga: Jimin BTS Dalam Kesulitan, Jungkook Malah Enggan Ambil Pusing

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 16 November 2020: Hari Ini Anda Merasa Malas, Namun Terasa Nyaman

Baca Juga: Membuat Kejutan Musim Ini, Berikut 13 Fakta Menarik Joan Mir Sang Juara MotoGP 2020

Kebijakan lockdown karena virus corona selama empat minggu yang dia perintahkan untuk Inggris pada bulan ini.

Downing Street mengatakan, perdana menteri akan tetap tegas di akhir pembicaraan dengan Uni Eropa mengenai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit.

Selain itu, menegaskan kembali bahwa dia siap untuk mengakhiri periode transisi Inggris pada 31 Desember 2020 walaupun tanpa kesepakatan perdagangan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 16 November 2020, Hari Ini Mungkin Kamu Merasa Dunia akan Runtuh

Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces 16 November 2020: Cobalah Move On, Leo Jangan Terlalu Terjebak dalam Kesepian

Baca Juga: Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020 Menjadi Sebuah Kejutan, Berikut Profil dan Perjalanan Karirnya

Dalam sebuah keterangan, Johnson akan menyetujui rencana pengeluaran publik selam satu tahun dengan menteri keuangannya, Rishi Sunak, yang akan diumumkan pada 25 November 2020.

Lalu pada minggu ini dia akan mempublikasikan rencana yang menetapkan langkah-langkah untuk "revolusi industri hijau".

Dalam upaya untuk meningkatkan pekerjaan yang ramah lingkungan, sebagaimana Inggris menargetkan emisi karbon nol bersih pada tahun 2050.*** (Yuda Fauzan/Pikiranrakyat-tasikmalaya.com)

Editor: Yuni

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler