Endusan Anjing Diyakini Bisa Deteksi Pasien Covid-19 Hingga 83 Persen, Sampel dari Bau Ketiak

7 Juni 2020, 08:50 WIB
Anjing Gembala Malinois Belgia, ditantang para peneliti dari National Veterinary School di Alfort untuk mendeteksi pasien terduga virus corona atau yang sudah mengidap Covid-19. Pasalnya berdsarkan studi para ilmuan Prancis, endusan anjing diyakini bisa mendeteksi pasien yang terpapar virus corona.*/Pixabay /

 

PR BOGOR - Anjing Gembala Malinois Belgia, ditantang para peneliti dari National Veterinary School di Alfort untuk mendeteksi pasien terduga virus corona atau yang sudah mengidap Covid-19.

Pasalnya berdsarkan studi para ilmuan Prancis, endusan anjing diyakini bisa mendeteksi pasien yang terpapar virus corona

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari SCMP, Minggu 7 Juni 2020, anjing tersebut ditantang untuk mengidentifikasi pasien virus corona dari sampel bau yang diambil dari ketiak lebih dari 360 subjek, baik yang sehat maupun yang menderita Covid-19.

Baca Juga: Resmi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Dibuka per Hari Ini, Simak Penjelasan Jasa Marga

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada hari Jumat di Biorxiv.org, sebuah situs web pracetak yang membawa studi yang belum ditinjau oleh sejawat, tingkat keberhasilan anjing bervariasi dari 83 hingga 100 persen,

Profesor Dominique Grandjean, yang merupakan bagian dari tim peneliti mengatakan, terdapat ukti kuat anjing dapat mendeteksi seseorang yang terpapar virus corona.

"Kami menyimpulkan bahwa ada bukti kuat bahwa anjing dapat mendeteksi seseorang yang terinfeksi oleh virus yang bertanggung jawab atas penyakit Covid-19," kata Grandjen.

Baca Juga: Perceraian di Arab Saudi Capai 7000 Lebih Selama Lockdown, Istri Berhasil Bongkar Kelakuan Suami

Menurut majalah Science , hidung anjing sekitar 100 juta kali lebih sensitif daripada manusia, penelitian sebelumnya menunjukkan kemampuan mereka untuk mengendus berbagai penyakit, termasuk diabetes dan beberapa jenis kanker.

Tim Grandjean memilih anjing dari departemen layanan darurat di Paris dan Corsica, dan dari pusat pelatihan anjing di Beirut, Lebanon.

Semuanya telah dilatih untuk bekerja dalam misi pencarian dan penyelamatan, mendeteksi bahan peledak atau mengendus kanker usus besar.

Baca Juga: Hidup Berdampingan dengan Virus, Mahfud MD: Pandemi Covid-19 Keniscayaan, Harus Dihadapi

Dia mengatakan, para peneliti menggunakan sampel bau ketiak karena mengandung sinyal kimia yang kuat yang mengindikasikan kemungkinan patogen dalam tubuh, tetapi bukan virus itu sendiri, sehingga tidak membahayakan keselamatan hewan.

Tidak ada strain hidup atau gen virus yang terdeteksi pada sampel keringat pasien Covid-19.

"Kemungkinan penularan infeksi minimal atau tidak ada," kata Grandjean.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kota Bogor 6 Juni: Tak Ada Penambahan Kasus Positif, Pasien Sembuh Terus Bertambah

Sebelum percobaan, anjing dibiasakan dengan bau Covid-19 dan dilatih untuk duduk ketika mereka menemukannya.

Dalam pengujian itu, setiap anjing melakukan antara 15 dan 68 identifikasi. Tercatat, empat hewan mencapai skor sempurna, sementara yang lain mencapai tingkat akurasi antara 83 dan 94 persen.

Pada dua kesempatan, dua anjing menunjukkan hasil positif untuk sampel bahwa para ilmuwan telah diberitahu berasal dari orang yang tidak terinfeksi dengan virus corona.

Baca Juga: Bersaksi atas Perselingkuhan Pangeran Charles dari Lady Diana, Rumah Ini Dijual Rp 66 Miliar

"Informasi itu segera dikirim ke rumah sakit terkait, tes itu dilakukan kembali dan hasilnya kembali positif," kata laporan itu.

Terlepas dari hasil yang mengesankan, para peneliti mengatakan, kinerja anjing-anjing itu mungkin lebih baik jika bukan karena gangguan kru televisi yang merekam percobaan, dan seekor kuda yang melewati ruangan tempat mereka bekerja.

Grandjean mengatakan, meskipun penelitian ini berskala kecil, studi ini telah memberikan bukti bahwa konsep deteksi anjing berhasil untuk Covid-19.

Baca Juga: Mengaku Seorang Perwira TNI, Perempuan di Banyumas Ini Tipu Perawat Hingga Raup Puluhan Juta

Lebih banyak anjing dilatih untuk mengendus virus untuk memungkinkan percobaan skala yang lebih besar.

Editor: Amir Faisol

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler