Pengunjuk Rasa Antirasial di Inggris Berserakan di Jalanan, Kuda yang Ditunggangi Polisi Mengamuk

7 Juni 2020, 07:23 WIB
Polisi berkuda saat mengamankan unjuk rasa antirasial, di Whitehall, pusat Kota London, Ingris. Unjuk rasa berujung kaos, usai seorang polisi terjungkal ke tanah dari atas kuda yang ditunggangi. /AFP

PR BOGOR - Unjuk rasa yang berlangsung pada Sabtu 6 Juni 2020 malam, di Jalan Whitehall, di pusat Kota London, Inggris berujung kaos.

Malam itu, ribuan warga turun ke jalan untuk meyuarakan isu antirasial yang terjadi di AS atas kematian pria berkulit hitam,George Floyd.

George Flyod tewas usah lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi berkulit putih selama hampir 9 menit pada 25 Mei 2020 lalu.

Baca Juga: Didanai Bill Gates, Perusahaan Ini Siap Produksi 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 Bulan September

Satuan polisi dikerahkan untuk melerai aksi protes ribuan warga di Whitehall malam itu dengan menunggangi kuda.

Nahas, seorang petugs wanita terlempar ke jalan dari kuda yang ditungganginya. Alhasil kericuhan terjadi lantaran kuda tersebut menerobos masuk ke kerumuan para pengunjuk rasa.

Keributan terjadi ketika kuda tersebut menerobos tidak terkendali, bahkan satu di antaranya terjungkal jatuh dan tertindas kuda tersebut.

Baca Juga: Ferdian Paleka Kembali Minta Maaf Usai Bebas dari Jeruji Besi, Kali Ini Tidak Bohong

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari The Sun, Minggu 7 Juni 2020, Polisi mengatakan, unjuk rasa awalnya beralan damai. Ketegangan terjadi, usai salah seorang pendemo melempari sepedanya ke arah polisi.

Akhirnya polisi tersebut terjungkal jatuh dari atas kudanya dan terlentang di atas tanah. Dia pun dilarikan ke rumah sakit untuk menerima pertolongan medis atas luka yang dialaminya.

Polisi belum mengkonfirmasi apa yang membuat kuda itu ketakutan, tetapi investigasi masih dilakukan.

Baca Juga: Ada Unjuk Rasa Besar-besaran Suarakan Antirasial di AS, Ulama Arab: Dilarang Demo dalam Islam

"Petugas itu jatuh dari kudanya, dan kami sedang memeriksa keadaan penuh dari apa yang terjadi," katanya.

"Kuda itu, tanpa cedera, kembali ke kandang kuda di dekatnya," ujarnya lagi.

Para pengunjuk rasa menyalakan api dan melempar botol-botol kaca ketika kekacauan meningkat. Kmeudian terjadi bentrok antara petugas dengan puluhan demonstran. Walikota London mengutuk kekerasan yang terjadi malam itu.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Kota Bogor 6 Juni: Tak Ada Penambahan Kasus Positif, Pasien Sembuh Terus Bertambah

Polisi mengatakan, 14 orang telah ditangkap karena penyerangan terhadap polisi, kerusakan kriminal, membuat ancaman dan insiden mengemudi berbahaya di dekat Kedutaan Besar AS.

Inspektur Jo Edwards, juru bicara untuk mengawasi demonstrasi mengatakan, pihaknya akan sangat memahami seruan yang disampaikan para pengunjuk rasa bila saja tidak disampaikan dengan cara kekerasan.

“Kami memahami keinginan orang-orang untuk datang dan membiarkan suara mereka untuk didengar, mereka memprotes sebagian besar tanpa insiden," kata dia.

Baca Juga: Helikopter Militer Jatuh di Kawasan Industri Kendal, 6 Orang Berhasil Berguling Selamatkan Diri

“Petugas kami profesional dan sangat terkendali tetapi ada kelompok yang lebih kecil yang bermaksud melakukan kekerasan terhadap petugas polisi," tuturnya.

“Dua puluh tiga petugas telah mengalami cedera, melakukan pekerjaan mereka, mengawasi protes selama beberapa hari terakhir, dan itu sama sekali tidak dapat diterima.

"Ada 14 penangkapan yang dilakukan hari ini, tapi kami berharap jumlah itu meningkat dan akan ada investigasi pasca-acara yang dilakukan," tutur Edwards.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler