Didanai Bill Gates, Perusahaan Ini Siap Pasarkan 2 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 Bulan September

7 Juni 2020, 06:42 WIB
ILUSTRASI. Peneliti mencari vaksin covid-19.* //ANTARA

PR BOGOR - Saat ini, uji coba vaksin tengah berlangsung di Universitas Oxford, London, Inggris, yang ditargetkan akan tersedia untuk umum pada Bulan September, mendatang.

Para peneliti di Universitas Oxford meyakini, vaksin Covid-19 ini bisa bekerja dengan baik khususnya pada pasien yang berusia muda.

Mereka mengatakan, vaksin itu dapat diberikan dengan menggunakan alat seperti inhaler asma.

Baca Juga: Ferdian Paleka Kembali Minta Maaf Usai Bebas dari Jeruji Besi, Kali Ini Tidak Bohong

Dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari The Sun, Minggu 7 Juni 2020, Perusahaan farmasi yang berkedudukan di London, Inggris, Astra Zeneca siap memasarkan dua miliar dosis vaksin Covid-19 usai mendapatkan pendanaan dari miliader Bill Gates.

Berita itu datang dalam sebuah kuliah online untuk Pusat Pengobatan Personalisasi Universitas Oxford yang diberikan oleh anggota tim Profesor Adrian Hill.

Dia mengatakan, uji klinis akan berakhir ketika vaksin telah jelas ditemukan untuk melindungi orang dari paparan virus corona jenis SARS-CoV-2.

Baca Juga: 8 Pasien Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Pemkot Bogor: Paling Tinggi Selama Pandemi

"Kami menduga mungkin sekitar waktu Agustus - mungkin sebelum jika kasus tidak menurun secepat yang kami harapkan, atau nanti jika kami kehabisan kasus," katanya.

Pengujian terhadap vaksin Covid-19 di Universitas Oxford sudah berjalan sejak April 2020.

AstraZeneca telah setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin potensial ke Inggris.

Baca Juga: Ada Unjuk Rasa Besar-besaran Suarakan Antirasial di AS, Ulama Arab: Dilarang Demo dalam Islam

Bahkan perusahaan ini telah menandatangani kesepakatan besar-besaran 1 miliar dolar AS untuk vaksin coronavirus dengan pemerintah AS.

Selain Astra Zeneca, perusahaan Anglo-Swedia akan memasok 400 juta dosis obat Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan oleh University of Oxford.

Obat ini masih menjalani uji coba di Jenner Institute, yang bekerja sama dengan Oxford Vaccine Group di proyek tersebut.

Baca Juga: 57 Polisi Mengundurkan Diri, 2 Anggotanya Dorong Lansia Hingga Tekapar Sebabkan Kepalanya Berdarah

Perintah dari US Advanced Biomedis Penelitian dan Pengembangan Otoritas datang setelah tuntutan dari Donald Trump untuk vaksin coronavirus pada akhir tahun, sebagai bagian dari program yang dijuluki 'operasi cepat'.

Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan yang tersedia untuk Covid-19 tetapi dokter di seluruh dunia sedang menguji obat anti-virus saat ini untuk melihat apakah mereka dapat mengalahkan coronavirus.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler